Topbet899 - Agen Judi Terpercaya

Minimal deposit 50.000 Proses deposit dan withdraw dalam 3 menit. LIVE CHAT 24/7, Menyediakan berbagai bonus promo menarik Silahkan kunjungi www.topbet899.com

AgungPoker - Agen Poker Terpercaya

AGUNGPOKER.COM AGEN JUDI TERPERCAYA Kami memberikan promo bonus terbaik : - Bonus Refferal 10% - Bonus Rollingan 0,5% - Bonus Deposit New Member Minimal deposit 20.000 dan minimal withdraw 20.000 Proses deposit dan withdraw dalam 5 menit. LIVE CHAT KAMI 24JAM SILAHKAN HUBUNGI WWW.AGUNGPOKER.COM PIN BBM KAMI : 222659DA LINE : AGUNGPKR WHATAPPS : +85585754910

Saturday, December 30, 2017

Pengalamanku Mengenal Yang Artinya Bercinta Untuk Pertama Kali

Cerita Dewasa Indo - Setelah menempuh perjalanan selama 1 hari sampailah aku dirumah nenekku, waktu itu sekitar jam 4 sore. Ternyata disana sudah ada beberapa sepupuku dari kota yg lain yang juga akan merayakan liburan mereka selama kurang lebih 2 mingguan, umur mereka rata-rata antara 8 – 12 tahun. Yang paling besar namanya Yuli (anak sulung dari adik mamaku, ketiga adiknya laki-laki semua) berwajah manis dengan hidung yang mancung dan kulit tubuh putih mulus, walaupun baru kelas 1 SMP tetapi badannya sudah padat berisi dan mulai berbentuk bahenol montok.
 


 
Nonton Bokep - Ini bermula ketika kami bersama-sama mandi sore (sekitar jam 5-an) di sungai kecil yang dangkal (kira-kira 100 m dibelakang rumah nenek) saat itu secara tidak sengaja aku melihat kearah Yuli yang sedang membetulkan kain kembannya yang kendur, betapa kagetnya aku begitu terlihat selintas susu Yuli yang mulai ranum dengan puting yang kemerah-merahan (karena kulit Yuli sangat putih dan mulus). Aku merasakan kontolku langsung ngaceng dan keras (maklum, untuk umurku saat itu memang sedang tegangan tinggi), lalu aku berfikir keras mencari cara untuk mendekati Yuli (kami sudah lama tidak bertemu, sehingga kurang akrab).

Ketika aku tengah melamunkan hal-hal jorok tiba-tiba Yuli berteriak “Aduh !” dan secara reflek aku menoleh kearahnya ternyata dia terpeleset saat berjalan dipinggir sungai dengan segera aku berlari kearahnya untuk menolongnya (saat itu sepupu-sepupuku yang lain sedang asyik bermain air sambil mandi sekitar 15 m jaraknya). “Ada apa Yuli ?” tanyaku, “Aku terpeleset Bang waktu hendak naik dari sungai ” jawabnya sambil meringis menahan sakit. Aku langsung membopong tubuhnya ke tempat permandian yang terbuat dari papan seluas 3 m persegi, lalu membantu mengurut kakinya yang keseleo. Pertama kali aku memijit kakinya Yuli berteriak kecil “Aduh! sakit Bang!”, “Oke.. oke.. aku akan memijitnya pelan-pelan” sahutku.

Kemudian aku mengendurkan pijitanku di sekitar kakinya, sambil terus meringis Yuli memejamkan matanya menahan sakit “Wah, kesempatan untuk mengintip nih!” fikirku sambil melotot kearah susu Yuli yang mulai berbentuk dan yang lebih menggairahkanku kain kembannya yang basah membuat susunya samar-samar terlihat jelas dan membayang. Semakin lama semakin asyik aku memijiti kakinya sementara itu Yuli cuma tinggal memejamkan matanya saja tetapi suara rintihannya sudah tidak terdengar lagi. Perlahan-lahan aku mulai menggeser pijatanku dari engsel kakinya kearah betis dan terus keatas betis tepat dibelakang engsel lututnya “Wah, putih benar kulitnya mana mulus lagi..” fikirku sambil menelan ludah. Sekarang gerakan tanganku bukan memijit lagi tetapi telah berubah jadi mengelus-elus, sementara Yuli semakin terpejam dan samar-samar kudengar suara nafasnya semakin tidak beraturan “Sudah terangsang dia..” fikirku.

Tiba-tiba sepupu2ku yang tadi asyik mandi sudah berada didekat kami “Ada apa Bang Adi? Kenapa dengan kaki Kak Yuli?” tanya mereka lugu, aku dengan cepat menurunkan tanganku kembali kearah engsel kaki Yuli. “Ini, tadi dia terpeleset di tepi sungai dan kakinya keseleo jadi abang bantu membawanya kesini dan memijat kakinya” jawabku enteng. Kulihat raut wajah Yuli yang menunjukkan sedikit kekecewaan karena terganggu oleh adik2nya. Kemudian kami beranjak pulang karena hari sudah mulai malam, dengan agak terpincang Yuli berjalan sambil berpegangan denganku.

Malam itu aku tidur larut sekali karena keasyikan ngobrol dengan kakek dan pamanku, ketika masuk kekamar tamu kulihat sepupu2ku (yang laki-laki) sudah tidur semua tetapi tidak beraturan sehingga aku tidak melihat ada ruang untuk aku tiduri. Kemudian aku keluar kamar berniat tidur di ruang TV, tiba-tiba terdengar suara kakekku yang bertanya mengapa aku tidak tidur di kamar tamu setelah aku jelaskan beliau menyuruhku untuk tidur dikamar nenek bersama nenekku (Kakekku punya kamar sendiri bersebelahan dengan kamar nenek).

Pertama-tama aku tidak melihat dengan siapa nenek tidur diatas ranjangnya karena lampu kamar yang sudah dimatikan dan hanya bercahayakan lampu teplok (nenekku selalu tidur dengan lampu minyak tanah yang digantung di dinding kamarnya), aku langsung merebahkan diri dilantai yang beralaskan tikar dengan sebuah bantal itu. Sekitar sepuluh menit saat akan terlelap tiba2 aku melihat ada yang berdiri dari ranjang nenekku menuju keluar untuk buang air kecil.

Setelah kembali baru aku tahu bahwa yang keluar barusan adalah Yuli sepupuku “Kebetulan nih..” fikirku, seketika itu pula hilang rasa kantukku dan secara perlahan-lahan dengan setengah berbisik aku bertanya “Gimana Yuli kakimu, masih sakit?” “Eh Bang Adi, belum tidur Bang?” Yuli balik bertanya. “Iya nih, aku baru saja selesai ngobrol sama kakek dan paman. Jadi keadaan kakimu gimana?” lanjutku bertanya. “Masih sedikit sakit Bang, tapi agak mendingan setelah diolesi nenek dengan minyak urut” jawabnya. “Coba sini aku bantu pijiti” kataku asal, “Memangnya abang belum pengen tidur?” tanyanya “Iya, sekalian nungguin mataku ngantuk” jawabku sekenanya. “Tapi pelan2 ya Bang?” “Iyaa..” jawabku bersemangat. Dengan posisi aku di lantai dan Yuli berbaring diatas ranjang (nenekku sudah lama terlelap) aku memulai aksiku seperti tadi sore.

Tapi untuk saat ini aku tidak berlama-lama memijit bagian kakinya yang sakit, karena utk sesaat kemudian tanganku sudah berada tepat dibelakang lutut Yuli dengan gerakan membelai bukan memijit. “Mmmh. geli Bang.” ujar Yuli sambil terpejam, aku hanya diam. Sekitar sepuluh menit kemudian kudengar nafasnya sudah mulai tak beraturan, lalu aku mulai berani menaikkan sasaran tanganku kearah pahanya yang putih mulus (saat itu dia hanya mengenakan celana pendek yang agak longgar). Yuli kembali mendesah lirih “Sshh..” sementara kedua tanganku semakin gila menggerayangi kedua pahanya yang semakin terbentang lebar.

Untuk sesaat kami masih sibuk dengan aktifitas yang mulai memanas itu, lalu aku berinisiatif untuk menyuruhnya turun dari atas ranjang “Coba dibawah saja Yuli sama Abang, nanti mengganggu nenek” ajakku setengah berbisik. Ia hanya mengangguk lemah menanggapi ajakanku sambil turun kebawah secara perlahan-lahan. Begitu Yuli mulai merebahkan tubuhnya disampingku, aku mulai melanjutkan aksiku yang terhenti sejenak tadi. Semakin keatas tanganku, semakin cepat pula dengusan nafas Yuli terdengar.

Tanpa ragu-ragu aku mulai menyentuh bagian pinggir celana dalam Yuli dengan jemariku, sesaat kemudian jari-jariku sudah tepat berada dibagian depan cd-nya “Ahhh.” terdengar dengusan lirih yang panjang dari Yuli dengan mata yang tetap terpejam. Kurasakan cairan kental yang mulai membanjiri celana dalamnya semakin banyak. Ketika kulihat mulutnya sedikit terbuka, dengan reflek aku langsung menyumbat mulutnya dengan mulutku “Ehh.!” serunya dengan mata melotot menatapku sambil melongo. Aku terus memainkan lidah dan bibirku didalam mulutnya sekenanya (maklum aku juga belum pernah berciuman dengan seorang gadis), sejenak Yuli terperangah. tetapi semakin lama kulihat matanya semakin redup karena merasakan dua sensasi kenikmatan di dua tempat yang berbeda (bibir dan vaginanya).

Kurasakan mulutnya mulai bergerak bersamaan dengan lidahnya, menyambut liarnya lidahku yang menari bebas didalam mulutnya “Mmmmhhhh. sshhhhhh.” bunyi nafas kami bersamaan yang sedang didera libido hebat. Sekarang aku mulai menjilati bagian leher Yuli yang jenjang hingga kebelakang telinganya (foreplay ini kuketahui dari film2 bokep yang sering aku lihat bersama teman-temanku) seiring dengan pelukannya yang semakin erat melingkari tubuhku, aku semakin liar. sesudah beberapa kali lidahku bolak-balik menjilati leher dan telinganya segera kuangkat baju kaos oblong Yuli yang sudah acak2an dengan maksud membukanya. Agak susah juga karena baju yang dipakainya agak sedikit ketat dan ketika aku berhasil membukanya. ups!! Ternyata dia tidak memakai BH! Sejenak aku tertegun menyaksikan pemandangan indah dua bukit kembar yang sedang mekar dan mulai mengeras dihadapan mataku dengan kedua puting yang merah menantang seolah-olah mengundangku untuk mencicipinya.

Dengan wajah malu2 Yuli menutupi kedua susunya dengan tangannya, tak kubiarkan lama.. segera kuserang lagi bibir mungil yang tersaji indah disampingku dengan hebat. Hingga perlahan-lahan mulai kuturuni leher Yuli jengkal demi jengkal hingga. mulutku tepat bersarang di puncak bukitnya yang sebelah kiri!
“Ahhh.!” seru Yuli merasakan rasa geli bercampur nikmat di kedua puting susunya ketika lidah dan mulutku secara bergantian menjilat dan menyedot kedua bukit kembarnya dengan rakus. Sementara mulutku sibuk, tanganku mulai menyusup dari atas celana dalamnya kepermukaan vaginanya. Kurasakan bulu-bulu halus yang masih jarang tumbuh disana, lalu dengan perlahan-lahan kumasukan jari tengahku ke liang vaginanya yang masih sempit itu.

Kugesek ke kanan dan kiri ujung jariku dipermukaan vaginanya “Ohhh. ahhh. mmmmmhh.” dengusan Yuli semakin tak terkendali, sesaat kemudian. “Aku mau kencing Banghh.” ucapnya lirih. Aku hanya diam sambil mempercepat sedotan mulut dan gesekkan jari tanganku di kedua daerah sensitifnya, lalu. “Ahhh. ahhh. mmmmmhgh.” secara tiba-tiba Yuli mengejang sambil tubuhnya terangkat tinggi keatas. untuk beberapa detik kemudian terhempas kebawah secara cepat “Dug..” bunyi pantatnya yang montok ketika terhempas kelantai. Aku rasakan jepitan yang lumayan keras di liang vaginanya pada jariku dan berdenyut-denyut kurang lebih 10 detik lamanya “Dia sudah orgasme nich.” fikirku sambil menghentikan seranganku kemudian menatapnya dengan tersenyum.
“Gimana yang, enak nggak?” tanyaku setengah berbisik, dia hanya mengangguk sambil tersenyum puas dengan kedua matanya masih terpejam. Kemudian secara tiba-tiba Yuli merengkuhku kedalam pelukannya sehingga kami sekarang saling berpelukan kembali dengan posisi aku diatas dan dia dibawahku. “Enak Bang, enaaak sekali.” bisiknya ditelingaku sambil mempererat pelukannya.

Yuli tidak peduli lagi akan keadaannya yang sudah setengah bugil pada bagian atas, dia seolah-olah tidak akan melepaskanku lagi “Aduh. gue nanggung nih.” fikirku sambil membelai-belai rambut Yuli yang hitam sebahu itu dan mengecup keningnya. Tapi kalo aku mulai lagi sekarang aku takut Yuli nggak merasakan sensasi sehebat yang tadi, jadi aku biarkan dia beristirahat sejenak. Setelah kurang lebih sepuluh menit kurasakan pelukannya mulai mengendur lalu kuperhatikan wajahnya yang cantik secara seksama, “ah.. sudah tertidur dia..” gumamku setelah terdengar dengkur halus yang teratur keluar dari hidungnya yang mancung. Perlahan-lahan kulepaskan diriku dari pelukannya lalu kuusap batang kontolku yang belum mati2 dari tadi, kubuka sedikit kaki Yuli yang sedang tidur terlentang dan tanganku mulai beraksi mempereteli celana pendek dan celana dalamnya secara bergantian sehingga tebentanglah pemandangan indah tubuh seorang gadis belia yang sedang mekar-mekarnya dihadapanku.

Dengan sedikit tergesa-gesa akupun mulai menanggalkan seluruh pakaianku, lalu pelan-pelan kuarahkan kepala kontolku ke liang vagina Yuli yang masih merah dan berbulu jarang itu.
Begitu hati-hati kugesek-gesekan kepala kontolku ke vagina Yuli dengan gerakan keatas dan kebawah, semakin lama kurasakan semakin banyak lendir licin dari liang vagina Yuli yang membasahi kepala kontolku. Tapi saat hendak kutekan kedalam kurasakan liang vagina Yuli yang terlalu sempit untuk ukuran kontolku dan agak sedikit sakit di kepala kontolku, “kalo aku jebol perawannya sekarang berabe nih, soalnya nanti darahnya akan membasahi tikar dikamar nenek” fikirku.

Kuputuskan untuk tidak memasukkan kontolku terlalu dalam, hanya sepertiganya saja. Setelah agak lama dan dengan bersusah payah kutekan, kurasakan batang kontolku sudah terbenam sepertiganya kedalam liang vagina Yuli lalu kupompa pantatku naik turun secara teratur dan perlahan-lahan. Mulanya agak seret dan sempit tetapi lama-kelamaan sudah mulai lancar “mmhhhh. ” dengusku sambil memperhatikan wajah cantik Yuli yang masih tertidur pulas. Makin lama nafsuku makin tidak terkendali sehingga gerakan pantatku semakin cepat, tiba2 Yuli terbangun. “Bang.!” serunya tertahan begitu melihat tubuhku sudah berada diatas tubuhnya dalam keadaan telanjang bulat dengan batang kontolku menghunjam diselangkangannya.

Tanpa menghentikan gerakan pantatku segera kulumat mulutnya yang sedikit terbuka dan. yess! Usahaku berhasil! Semakin lama kulihat matanya mulai meredup kembali dan tubuhnya mulai bergoyang kekanan dan kekiri mengimbangi gerakan tubuhku, aku semakin bernafsu. “ahhh. ohhhh.” desisnya perlahan. Untuk semakin membuatnya bernafsu kuarahkan jilatanku ke leher dan bawah telinga Yuli lalu yang terakhir kukulum dan sedot secara bergantian kedua bukit kembarnya yang putih dan mulus sambil kuselingi dengan jilatan2 cepat “mmmhhhhh.. ” serunya lirih semakin bernafsu.

Setelah kurang lebih sepuluh menit kemudian. “Banghh. aku mau kencing lagihh.” ucapnya lirih tapi tidak kujawab malah semakin kupercepat gerakan memompaku diatas tubuhnya karena kurasakan juga sesuatu dari dalam kontolku yang akan melesak keluar. “Ahhh. uhhh.” desahan Yuli semakin liar seiring dengan gerakan pantatnya yang semakin kuat sehingga tanpa disadari posisi kami sekarang sudah mepet didinding kamar nenek, aku juga nggak mau kalah pompaan pantatku diatas tubuhnya semakin liar bahkan menjurus kasar. Lalu tiba-tiba Yuli memelukku serta mengangkat pantatnya tinggi-tinggi secara reflek aku juga mengangkat pantatku untuk menjaga agar batang kemaluanku tidak terlanjur menjebol keperawanannya dan. “aaaaaaahhhh.” desahnya panjang ketika mengalami orgasme hebat untuk kedua kalinya, kurasakan denyutan vagina yang sangat kuat pada kepala kontolku yang sedang berada didalamnya membuat sensasi kenikmatan yang tidak terhingga pada diriku sehingga tanpa dapat kutahan secara tiba-tiba batang kontolku berdenyut keras lalu. “aaahhhh.. ” crot.! crooott. crooot! Cairan spermaku juga menyusul menyembur dengan keras kedalam liang vagina Yuli membasahi rongga kemaluannya yang juga sudah penuh dengan lendir sehingga cairan spermaku ada yang meleleh keluar.

Kupeluk erat tubuh Yuli yang sudah bermandikan keringat, untuk beberapa saat lamanya kami berpelukan sambil terpejam dengan sepertiga batang kemaluanku tertancap di vaginanya. Ada sekitar lima sampai enam kali semprotan kurasakan dari ejakulasiku tadi yang membuat liang vaginanya terasa becek, kemudian kucabut batang kontolku yang sekarang terlihat kemerah-merahan karena jepitan vagina Yuli yang masih perawan itu. Kuambil celana dalamku yang tergeletak disamping tubuhnya lalu kuusapkan disekitar liang vaginanya untuk membersihkan lelehan air maniku agar tidak tumpah ke atas tikar nenek, sekilas baunya seperti aroma pemutih pakaian. “Tadi abang kencing didalam memek Yuli ya?” tanyanya pelan, aku lalu tersenyum “Itu bukan kencing Yuli, tapi sperma abang. itu tandanya abang sudah sampai di puncak kenikmatan sama seperti kamu” jawabku sambil membetulkan posisi badanku. Kemudian kukecup lembut bibirnya lalu berkata “Terimakasih sayang, memekmu sangat enak” lalu dipeluknya aku seraya berbisik “Sama-sama Bang, punya Abang juga enaaak banget nanti setiap malam kita begini lagi ya Bang?” ujarnya lirih sambil tersenyum manis sekali.

Malam itu kami tertidur sambil berpelukan sampai terbangun sekitar jam setengah empat pagi saat ayam mulai berkokok, kemudian kami berpakaian kembali dan merapikan diri agar tidak ada orang dirumah nenek yang curiga atas kejadian tadi malam.

 
 
TAMAT
 
www.topbet899.com

 

Friday, December 29, 2017

Menikmati Keindahan Tubuh Adik Kandung

Cerita Dewasa - Satu bulan sejak berpisah dengan anak istri kini akhirnya aku mendapatkan libur beberapa hari untuk bertemu keluarga. Karena aku bertugas di kota S yang dekat dengan orang tuaku yang tinggal di kota J maka aku putuskan siang ini berkunjung ke rumah orang tua ku terlebih dahulu selama beberapa hari, baru kemudian menuju rumah mertua ku dimana anak dan istriku sedang berada di sana.



 
Bokep Online - Sebenarnya anak dan istriku tinggal bersamaku di kota S namun karena mertua ku baru saja operasi maka istriku memutuskan untuk menemani orang tuanya di kota T.

Namaku Hendra, memiliki 2 orang putra dan satu orang putri yang masih berumur 6, 4, dan 2 tahun. Aku 3 bersaudara kandung. Yoga adikku tinggal di pusat ibu kota sedangkan Endah adikku tinggal bersama orang tuaku di kota J bersama suaminya.

Rutinitas seks dengan istriku ternyata membuatku kecanduan. Setidaknya 3 hari sekali kami melakukannya. Lewat dari itu maka saya akan uring-uringan. Masturbasi tidak akan menyelesaikan masalah, sehingga tidak aku lakukan.

Satu bulan tidak berhubungan seks membuat otakku semakin ngeres. Nampaknya otakku ini sudah ter-setting untuk tetap melakukan seks secara rutin. Namun jika tidak, aku akan bernafsu pada setiap wanita cantik dan montok yang aku temui.

Seperti wanita yang duduk di sebelahku ini saat di dalam bus menuju rumah orang tua ku. Menggunakan kaos lengan panjang namun agak longgar, celana jeans ketat serta jilbab modis khas wanita zaman sekarang. Namun yang membuatku terkesima adalah ukuran payudaranya, ku taksir sekitar 34C tercetak jelas meskipun dia menggunakan baju longgar.

“Mau ke mana mbak?” Aku memberanikan diri bertanya, siapa tau ada kesempatan berkenalan. Syukur-syukur bisa menjadi teman selingkuh.

“Pulang ke kos di daerah J”

“Mahasiswa atau sudah kerja?”

“Mahasiswa” dia tersenyum ramah membuat ‘adik’ ku semakin tidak karuan.

Sempat terpikir untuk ku perkosa saja gadis ini tapi bagaimana caranya?

“Terminal! Terminal! Habis” kondektur berteriak menandakan bahwa aku harus bersiap turun untuk kemudian mengganti kendaraan.

Sambil berpamit dan tersenyum, wanita tadi turun terlebih dahulu sambil ‘memberikan’ pantatnya yang membulat ke arahku. Aku semakin tidak kuat.

Saat mengganti bus kota aku mampir di warung sebentar untuk melepas dahaga. Sambil menyalakan sebatang rokok. Menghisap, lalu menghembuskannya. Perasaan menjadi lebih nyaman. Namun tetap saja, penisku ini tak mau kompromi.

Tak lagi gadis yang jadi incaran mataku. Ibu-ibu penjual rokok dengan payudara ekstra besar membuat perhatianku tertuju padanya. Mungkin usianya sekitar 50 tahun. ‘Pepaya’ sebesar itu bagaimana cara meremasnya? Apa aku harus mengajak ibu itu untuk bercinta? Sial! Aku tak punya nyali mengungkapkannya! Gila apa? Padahal selama ini aku tak begitu tertarik pada wanita tua seperti itu. Namun payudara sebesar itu ditambah lamanya aku tidak berhubungan badan maupun masturbasi membuat aku ingin bersetubuh dengan orang yang jika situasi normal maka aku tidak akan bernafsu.

Setelah rokok ku matikan, minuman ku bayar aku meneruskan perjalananku menaiki bus dalam kota. Selama dalam bus untungnya sepi dan rata-rata penumpangnya adalah pria. Aman. Penisku bisa lebih tenang sekarang.

“Halo, dimana mas?” Aku mengontak adik iparku, suami Endah.

“Di luar kota, ada proyek yang harus di selesaikan”

Adik iparku ini memang pebisnis, kerjaannya tak tentu. Kadang-kadang keluar kota hingga berminggu-minggu. Aku berpikir, mungkin kesibukan ini yang membuat adik perempuanku belum mendapat momongan. Tapi aku rasa bukan hanya itu. Toh dulu di awal pernikahan istriku ku tinggal berminggu-minggu tetap hamil juga. Bahkan dalam 7 tahun pernikahan aku memiliki 3 anak. Mungkin karena begitu aku melepas kangen, aku dan istri akan melakukan persetubuhan sampai lupa waktu. Apa jangan-jangan suami Endah ini tak terlalu ‘pro’ dalam reproduksi anak?

“Yang di rumah siapa, mas?” Ku panggil ‘mas’ sebagai bentuk kesopanan meskipun aku lebih tua.

“Cuma Endah, ibu sama bapak pulang ke T”

Sial! Tahu begitu aku langsung saja pulang ke mertuaku dan melepas kerinduan dengan istriku.

“Oke, aku telpon Endah saja”

Segera ku tutup telpon, dan mencari kontak Endah di ponsel ku.

“Bisa jemput mas di depan?”

“Lho kok nggak ngasih tau, mas? Tumben”

“Sengaja, karena hanya mampir ke rumahmu untuk ketemu ibu sama bapak, lalu besok lanjut ke T”

“Bapak sama ibu kan ke T”

“Iya, mas-mu sudah cerita tadi”

Tak berapa lama, adikku menjemput dengan motor bebeknya. Penampilan adikku kini berbeda. Lebih alim dengan jilbab lebar dan gamis panjang. Tidak lupa dengan kaus kaki dan daleman celana panjang. Namun ada satu yang berbeda selain ke alimannya: Tubuhnya. Kini tubuhnya jauh lebih seksi. Apa yang terjadi? Padahal baru beberapa bulan lalu aku bertemu dengannya, aku tak pernah peduli dengan seberapa sintal adik kandungku ini. Aku sudah mulai gila. Nafsu ini membuat pikiranku tak lagi normal. Aku jadi jauh lebih sensitif melihat kesintalan setiap wanita, termasuk adikku.

Aku hapal betul dengan adikku ini, wajah kami memang agak mirip, yaitu sama-sama mirip ibu. Wajar, kami kan lahir dari rahim yang sama.

Kibasan angin pada jilbabnya membuat payudaranya semakin terlihat jelas. Ku taksir ukurannya 36C. Cukup besar untuk seorang wanita yang belum mempunyai anak.

“Di depan?” Katanya menawarkan untuk aku yang membawa motornya.

“Nggak usah” aku langsung naik keatas motor tepat di belakangnya.

Sepanjang perjalanan aku semakin uring-uringan. Aku mencoba mencondongkan kepalaku ke depan agar bisa mengendus-ngendus leher adikku dari luar jilbab. Aroma keringat wanita dewasa dapat ku rasakan. Ini kumanfaatkan karena selain dia sedang fokus berkendara, aku sebagai kakak kandung tak akan dicurigai. Ingin sekali ku peluk dan meremas payudaranya. Ah, gila! Adik sendiri ku makan! Baiklah, sampai rumah aku harus masturbasi, jika tidak maka hal yang buruk akan terjadi mengingat malam ini aku hanya akan berdua saja dengan adikku.

Sampai di pagar adikku membuka gembok pagar sambil menunduk. Pantatnya tercetak jelas meskipun tertutup gamis. Aku semakin tak karuan. Saat ini aku melihat adikku adalah wanita paling seksi di dunia, melebihi siapapun termasuk istriku. Lagi-lagi ini karena aku lama tidak berhubungan seks. Sperma ku pasti sudah amat kental.

Masuk rumah, aku duduk di teras, menghabiskan sebatang rokok. Menghirup dalam-dalam, dan menghembuskannya perlahan. Kali ini gambaran adikku tak kunjung bisa menghilang. Adikku sudah amat matang untuk dinikmati. Tapi pada kenyataannya dia adalah adikku. Arrrggghh! Aku memutuskan untuk berjalan-jalan di kebun belakang mengalihkan pikiranku yang semakin menjadi-jadi.

Tak terasa, hari mulai gelap, aku kembali ke rumah yang dimana ‘arus’ setan sangat terasa. Endah tampak sedang menyetrika baju. Kondisi kota J yang panas ditambah panas gosokan membuat hawa semakin panas, terlihat bulir-bulir keringat di dahi Endah mengeluarkan aroma keringat seorang wanita.

“Sudah makan, mas?”

“Belum, gampang nanti, mas mules, nih” kataku bohong lalu ngeloyor ke kamar mandi.

Di kamar mandi aku membuka celanaku dan mengeluarkan penis 23 cm ku yang berurat, hitam dengan diameter 6 cm. Lagi-lagi bukannya aku membayangkan keseksian istriku, aku malah membayangkan kesintalan adik kandungku yang dibalut gamis dan jilbab lebar. Aku mulai meremas penisku sambil membayangkan bagaimana jika aku bercinta dengan adikku. Akal sehat sudah hilang, aku terlalu bernafsu melihat keseksian adikku. Makhluk yang dari kecil bermain bersamaku, kini setelah dewasa, aku ingin bermain lagi, tapi tidak bermain petak umpet atau kucing-kucingan, melainkan bermain seks. Aku semakin gelap mata. Ku hentikan aktifitasku di kamar mandi, ku naikan kembali celanaku lalu keluar dari kamar mandi.

“Kalau belum makan itu ada sayur di meja makan” kata adikku sambil merapihkan posisi baju yang akan di setrika.

“Kamu belum punya momongan juga ya, ndah?” Kataku tak menghiraukan tawarannya sambil melangkah ke belakang adikku.

“Ya namanya juga belum rejeki, mas” jawabnya sambil terus menyetrika. Endah tidak memperdulikan keberadaanku di belakangnya yang sudah sangat dilanda birahi.

“Aku juga masih pengen punya anak lagi” kataku serius

“Memang tiga masih kurang?” Tanyanya sambil tersenyum geli.

“Kurang, makanya ayo kita buatnya sama-sama, ndah”

Belum sempat Endah berpikir apa maksud kalimatku. Aku mempertegasnya dengan berkata.

“Kamu yang ngelahirin anak ku, ndah. Kita bikinnya bareng, malam ini”

Lalu aku mendekat dan memeluk tubuhnya sambil meremas kedua payudaranya dari luar jilbab dan gamisnya sehingga setrika yang di pegangnya terjatuh ke lantai dan terlepas jauh dari coloka listrik di dekat kami berdiri. Beruntung tidak mengenai kami berdua.

“Mas?!! Jangan!!” Endah meronta.

Tubuhku yang berotot tak begitu kesulitan menahan rontaannya. Aku terus meremas dadanya yang tidak bisa tertangkup semua oleh tanganku. Ternyata tetek Endah lebih besar dari yang aku perkirakan. Kenapa tidak dari dulu saja ku perkosa makhluk ini?

“MAS??!! JANGAN MACAM-MACAM!!” Katanya berteriak yang membuat aku kaget. Segera ku tutup mulutnya dengan tanganku dan tangan kiriku meremas kedua payudaranya secara bergantian. Dari payudara, tanganku menyambar vaginanya dengan cara menggosok-gosokannya dari luar gamisnya.

Endah menggelinjang, aku semakin kegirangan. Rontaannya tak berarti bagiku.

“Ndah, suamimu bego ya! Tubuh semontok ini masa tidak bisa dibuat hamil?!”

“Hhhmmmfff.. Hhmmmmfffhh..” Katanya tidak jelas.

“Gila ini susu, apa tetek? Gede amat?!” Kataku kembali meremas kedua payudaranya bergantian.

15 menit aku meremas payudara dan menggosok vaginanya dari luar gamis akhirnya membuat Endah kelelahan, rontaannya tak sekuat ketika diawal aku menerkamnya.

“Kalau kamu bisa diam dan nggak melawan, aku lepasin tanganku!” Aku menawarkannya. Dia diam saja. Aku lanjut menggosok vaginanya.

“Denger! Kalau kamu nggak teriak, aku lepasin” kataku menawarkan lagi.

Akhirnya Endah mengangguk. Aku melepasnya. Tangan kananku kini leluasa meremas payudara kanannya dari belakang. Endah hanya menangis sesenggukan dan sesekali menggelinjang ketika ku gosok vaginanya.

“Aaahhh mmmhhh ssshhh” Endah mulai mendesah mengikuti permainanku.

Kondisi Endah yang lemas karena permainan tanganku, ku manfaatkan dengan memposisikan dia menungging sambil berpegang pada meja gosokan. Ku singkap gamisnya, ku perosotkan celana panjang berikut celana dalamnya. Maka terpampanglah vagina adikku yang tentu saja sudah tidak perawan lagi oleh suaminya. Memang bentuknya tidak seperti vagina perawan tapi mengingat vagina basah mengkilat ini adalah milik adik kandungku membuatku tak tahan. Aku berjongkok dan mulai mengendus-endus serta menjilat lubang vaginanya yang sedikit menganga. Tidak lupa aku juga menjilat lubang anus yang tersaji di depan hidungku. Aku tak peduli aromanya, begitu nikmat dan menggairahkan. Ku jilat klitorisnya, Endah semakin menggelinjang.

“Aaaawwwhh sssshhh” Endah menahan rasa nikmatnya.

“Lepasin aja, ndah. Jangan di tahan. Mas mau ngerasain cairanmu” kataku di sela-sela jilatanku.

10 menit ku jilat vagina yang sel telurnya didalam mengandung DNA yang tentu saja sama dengan DNA yang terkandung dalam spermaku mulai berkedut. Aku tidak tinggal diam, semakin intens ku sedot vagina dan klitorisnya. Tak lupa tangan kanan ku menjamah payudaranya yang menggantung. Ku tarik-tarik, ku remas dan ku pelintir payudara dan putingnya. Endah semakin tak tahan.

“Oooohhh maaassshh.. Oooooggghh..” Teriak Endah melengking dan tubuhnya mengejang. Endah akhirnya mengeluarkan cairan putih kental dari vaginanya yang langsung ku jilat dan tak ku biarkan tersisa mengingat cairan ini adalah darah dagingku sendiri.

Setelah cairan tersebut habis ku jilati. Aku pun berdiri. Memanfaatkan Endah yang ngos-ngosan, aku membuka resleting celana Jeansku lalu menurunkan Jeans berikut celana dalamku. Lalu aku menempelkan penisku ke bibir vagina adik kandungku yang semakin menganga setelah orgasme tadi.

Ku gosok-gosok sebentar untuk meratakan cairan di penisku. Lalu mulai ku dorong.

“Maaassshhh jangaaann..” Mohon Endah. Ternyata masih ada keraguan di hatinya.

Aku tidak peduli, aku terus menusuk. Dan.. Bleeesss.. Meskipun masuk semua tanpa hambatan di karenakan Endah sudah bersuami tapi aku masih merasakan betapa sempitnya vagina Endah.

Penisku yang terlalu besar atau vagina Endah yang memang sempit? Ohh.. Mungkin vagina dan penis kakak-adik yang saling melengkapi membuat kami merasa kenikmatan yang teramat sangat.

Biasanya ketika sedang bersenggama dengan istriku, maka istriku akan kesakitan terlebih dahulu meskipun vaginanya sudah sangat basah. Tapi kali ini Endah berbeda, dia nampak merasa ngilu sebentar karena memang ukuran penisku tapi tak lama langsung merasa nikmat.

Akhirnya hasratku terpenuhi. Endah dan aku sedang melakukan prosesi tabu pembuatan anak incest. Aku tak peduli apa nanti bentuk anaknya dan bagaimana status sosialnya. Apakah dia anakku atau ponakanku?

Pikiran seperti itu semakin membuatku birahi. Pompaanku semakin ku percepat. Endah terlihat semakin menikmati.

“Aaaahhh aaaooohhh aaahhh aaahh” Desah Endah tak kuat menahan nikmat.

“Hhhooohhh haaahhh haaahhh” Balasku mendesah.

“Haaahh Haooohh haahh aaahhh ssshh aaahhh” Endah menyaut kembali.

“Ndaaahh, tetekmuuuhh khhhuu rhemeess yaaahhh..”

“He’ehhhh heehhh he’ehhh haahh haaahh” Desah Endah menyetujui.

Bayangkan jika situasinya tidak seperti ini, Endah pasti jijik dan tidak mau aku remas payudaranya. Apa lagi kenyataannya Endah adalah adik kandungku yang alim dan sudah bersuami. Tapi ini lain. Endah dan aku sedang merasa kenikmatan membuat anak dengan prosesi tabu ini.

Kami tidak peduli apakah ada orang yang mendengar suara desahan kami. Endah dan aku saling berteriak kenikmatan.

Aku memompa tubuh Endah dalam posisi Doggy-Style sambil meremas kedua payudaranya dengan beringas. Kami berdua semakin menyatu tak terpisahkan.

“Arrrgghhh hooOOOH HAAAHHH” Desah keras Endah.

“ANJING!! HaaaRRGHH enak banget memekmu!!” Balasku

Lama kami beradegan seperti ini hingga 20 menit kemudian Endah tiba-tiba menjerit. Dia mendorong pantatnya ke belakang agar penisku semakin terbenam dalam rahimnya. Begitu juga dengan penisku yang ku arahkan berlawanan dengan dorongan pantat Endah. Vagina Endah juga semakin mencengkram penisku sehingga penisku yang menyimpan sperma kental ikut berkedut.

Posisi mengunci seperti ini membuat persetubuhan ini menjadi sempurna. Vagina Endah menyemburkan cairan cintanya, dan aku menyemburkan sperma kental yang telah lama kusimpan.

“AAAARRRGGGHHH!!” Teriak Endah sangat keras

“HHAAARRRGGHHH!!” Aku pun membalas.

Kelamin kita saling menyemburkan cairan yang tentunya memiliki kandungan yang sama karena kita adik-kakak kandung.

1 menit kita dalam klimaks yang tak terkendali sehingga hanya tinggal nafas kami yang ngos-ngosan.

Setelah situasi terkendali, aku mencabut penisku yang mulai lunglai meskipun masih agak keras. Dan, begitu ku cabut, ada cairan putih kental campuran antara cairan cinta Endah dan spermaku menetes dari vagina Endah yang merekah merah. Meskipun tidak banyak. Itu artinya banyak sperma ku yang masuk dan tersimpan dalam rahim Endah.

Aku terduduk di lantai begitu juga Endah. Lalu terdengar isak tangis kecil keluar dari bibir Endah. Aku merasa bersalah, begitu pula dengan Endah. Kami telah melakukan suatu hal yang sangat sangat sangat salah.

Aku pun pergi ke kamar dan langsung tertidur di kamar. Aku tidak memperdulikan rasa laparku meskipun aku belum makan. Endah sendiri tak ku tahu sampai kapan menangis. Aku memang kakak yang jahat. Tapi jauh di lubuk hatiku, aku puas. Sangat puas.

Esok paginya kulihat Endah sudah bangun dan sedang mencuci baju. Dia tampak biasa saja, namun tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut Endah.

Aku mempersiapkan diri dan langsung pamit.

“Mas jalan dulu” kataku sambil menutup pintu tanpa menunggu jawaban.

***

Tiga bulan setelah ini aku mendapat pesan dari Endah bahwa dia sudah mengandung. Aku mengucapkan selamat. Ah, ternyata Endah masih mau berkomunikasi denganku. Aku merasa lega. Tapi aku sangat terkejut ketika dia mengatakan bahwa suaminya baru menggaulinya 1 bulan yang lalu sedangkan kandungannya sudah 3 bulan. Ah, semoga tidak ada yang curiga.

Ternyata persetubuhan kami walau hanya sekali tapi berhasil menghasilkan keturunan incest. Aku was-was sekaligus senang.

Beberapa bulan aku berusaha menghindari pertemuan dengan Endah, meskipun Endah sudah mau berkomunikasi denganku. Orang tua ku pun bingung kenapa aku jarang main ke rumah mereka. Tapi alasan kesibukanku membuat mereka memaklumi.

Sampai kelahiran anak Endah yang kemungkinan besar anakku baru-lah aku bertemu Endah. Anak Endah laki-laki dan diberi nama Farhan. Aku melihat Farhan sangat mirip dengan ibuku, tentu saja, karena baik aku dan Endah cendrung mirip dengan ibu kami berdua. Namun sayangnya, beberapa kali Farhan sakit-sakitan tanpa jelas penyebabnya. Apakah ini penyebab anak hasil incest yang cendrung menghasilkan anak cacat? Aku tak tahu. Yang jelas ku lihat Endah semakin montok dan seksi saja. Aku melihat Endah dengan sudut pandang lain. Endah kini tampak cantik di mataku, meskipun tidak ada perubahan di wajah Endah. Kami tidak lagi sekadar kakak dan adik kandung.


TAMAT

https://goo.gl/xmNKW7
 

Thursday, December 28, 2017

Tergoda Untuk Bercinta Dengan Cewe Semok Yang Mabuk

Cerita Sex - Saya adalah cewek yang lumayan cantik karena saya memiliki hidung yang mancung dengan mata yang kecil dan lentik. Payudara saya cukup besar untuk cewek berumur 16 tahun saat itu. Saya tidak mempunyai pacar karena saya ingin belajar giat supaya saya bisa bersekolah di Philadelphia, United States setelah saya lulus SMA nanti.



 
Bokep Online - Saya memiliki kakak laki-laki yang usianya 2 tahun di atas saya. Namanya adalah Herry Susanto (Nama belakangnya bukan nama keluarga saya karena nama belakangnya adalah karangan saya saja). Dia satu sekolah dengan saya sehingga tiap hari Herry selalu menemani saya di sekolah. Saya tidak pernah berpikir kenapa dia sampai melakukan perbuatan maksiat itu terhadap saya apalagi saya adalah adik perempuannya satu-satunya.

Saat itu kami berdua sedang libur setelah 2 minggu menjalankan ujian kenaikan kelas. Saya masih ingat sekali bahwa hari kejadian itu adalah hari senin. Saat itu saya sedang nonton VCD Donald Duck dan Mickey Mouse. Ketika saya sedang menonton film tersebut, tiba-tiba saya mau pipis sehingga saya meninggalkan TV untuk cepat-cepat pergi ke kamar mandi karena saya tidak mau ngompol di sofa di mana saya sedang tiduran karena saya bisa dimarahi mama nantinya.

Saya lari ke kamar mandi dan langsung pipis. Itulah kesalahan saya yang fatal karena saya lupa menutup pintu. Sewaktu saya sedang pipis, kakak saya Herry datang tergopoh-gopoh. Saya yakin sekali bahwa Herry pasti habis memakai putaw atau jenis drugs yang lain karena saya sering melihat dia teler kalau habis pakai obat. Herry melihat saya sedang pipis dan saya membiarkan saja ketika dia masuk ke kamar mandi karena saya tidak ada perasaan curiga pada dia.

Ketika dia masuk, tiba-tiba dia mengunci pintu kamar mandi dan tiba-tiba dia menyerang tubuh saya yang saat itu sedang pipis. Saya kaget dan hendak berteriak tetapi dengan cepat Herry menutup mulut saya dan mengancam mau membunuh saya kalau saya berteriak. Saya langsung menangis karena saya tidak mengerti kenapa kakak saya tega melakukan perbuatan bejad kepada saya.

Saya cuma menangis saja menyaksikan Herry membuka pakaian dan celana dalam yang saya kenakan. Setelah saya tidak memakai busana apa-apa lagi, Herry langsung menciumi puting susu saya dengan ganasnya sementara jari-jarinya memainkan klitoris saya.

Saya masih menangis karena saya masih tidak mengerti tetapi di lain pihak, saya mulai menikmati permainan kakak saya karena saya kadang-kadang mendesah di tengah tangisan saya, apalagi saya sempat merasakan pipis beberapa kali ketika Herry mulai menjilati liang kemaluan saya dan memainkan lidahnya di dalam lubang kemaluan saya.

Saya yakin dia menelan semua cairan kewanitaan saya. Perasaan saya saat itu tidak karuan karena saya mulai menyenangi permainannya dan sekaligus benci dengan sikapnya yang telah memperkosa saya.

Herry terus menjilati kemaluan saya dan saya sudah 2 kali merasakan ingin pipis tetapi saya tidak mengerti kenapa saya ingin pipis ketika dia menjilati kemaluan saya, saya merasakan kenikmatan yang maha dasyat. Tiba-tiba saya melihat Herry mulai membuka pakaiannya dan mulai mempersiapkan batang kemaluannya yang sudah mengacung sempurna.

Herry langsung menciumi saya dan saya cuma bisa berkata, “Jangan.. jangan..”, tetapi Herry diam saja dan mulai memasukkan batang kemaluannya ke dalam liang kenikmatan saya. Saya tahu saya masih perawan makanya saya meronta-ronta ketika dia mau memasukkan batang kemaluannya. Saya menampar pipinya tetapi dia malah membalas tamparan saya sehingga saya menjadi sangat takut waktu itu.

Akhirnya saya cuma diam saja sambil menangis sementara Herry mulai mengarahkan batang kenikmatannya ke dalam liang kemaluan saya. Ketika batang kemaluan Herry mulai masuk ke dalam kemaluan saya, saya merasakan sakit yang amat sangat tetapi saya tidak bisa melakukan apa-apa karena saya sangat ketakutan apalagi saya tahu dia dalam pengaruh obat, jadinya dia tidak menyadari bahwa dia sedang menyetubuhi adiknya sendiri.

Di saat Herry mulai memainkan batangannya di dalam lubang kenikmatan saya, saya merasakan ada cairan darah perawan yang keluar dari liang senggama saya yang sudah dirobek oleh kakak saya sendiri. Saya tiba-tiba menjadi tidak mengerti karena saya mulai menyukai goyangan batang kemaluannya di dalam liang kenikmatan saya karena secara otomatis saya mulai bergoyang-goyang mengikuti irama batang kemaluan Herry di dalam liang senggama saya walaupun saat itu saya masih menangis. Herry memeluk tubuh saya sambil terus menggenjot tubuh saya.

Selama 20 menit Herry tetap menggenjot tubuh saya dengan tubuhnya dan batang kenikmatannya yang tertanam di dalam liang kemaluan saya. Saya mulai merasakan bahwa saya ingin pipis tetapi kali ini saya merasakan sesuatu yang belum pernah saya rasakan sebelumnya tetapi rasanya enak sekali dan saya sama sekali tidak mengerti apa itu tetapi ketika saya mengeluarkan cairan nikmat saya, saya berteriak dan memeluk kakak saya erat-erat.

Rupanya batang kemaluan kakakku sepertinya tertanam lebih dalam lagi di liang kenikmatan saya sehingga dia sepertinya mengeluarkan cairan dari dalam batang kelaminnya dan membasahi lapisan kemaluan saya. Setelah itu, herry melepaskan pelukan saya serta mencabut batang kemaluannya dari dalam liang kenikmatan saya dan kemudian meninggalkan saya seorang diri.

Saya masih sempat melihat ada cairan bekas Herry yang masih menetes dari dalam lubang kemaluan saya. Saya hanya diam dan tiba-tiba saya menangis sedih karena harga diri saya telah dirusak oleh kakak saya sendiri. Sejak saat itu saya mulai membenci laki-laki, tetapi saya mulai mengenal seks karena ketika saya ingin sekali merasakan pipis nikmat, saya selalu melakukan masturbasi di kamar mandi atau bahkan di kamar tidur saya.

Tapi tentunya saya selalu melakukannya kalau tidak ada orang di rumah. Sejak saat itu saya membenci kakak saya dan setiap kali ada lelaki yang mencoba mendekati saya, saya selalu mengolok-oloknya dengan kata-kata yang kasar sehingga satu persatu dari mereka menjauhi saya. cerita perkosaan.

Sekarang saya berada di Philadelphia dan banyak teman saya yang mengatakan bahwa saya ini termasuk cewek bodoh karena saya selalu menolak cowok baik-baik yang cakap dan pandai dan itu tidak terjadi sekali..

Saya memang membenci laki-laki tetapi saya bukan lesbi karena ketika saya menghindari semua laki-laki di dalam hidup saya, ada seorang lesbi yang mendekati saya dan saya juga menghindarinya. Akibatnya persahabatan kami menjadi renggang dan dia mulai meninggalkan saya. Saya hanya dapat mencapai orgasme ketika saya melakukan masturbasi ketika saya sedang mandi atau sebelum tidur. Jadinya itu membuat saya berpikir, kenapa saya perlu laki-laki kalau saya bisa memuaskan nafsu saya sendiri.


TAMAT

www.topbet899.com
 

Wednesday, December 27, 2017

Ku Telan Air Mani Pacarku Yang Hangat

Cerita Sex - Perkenalkan namaku Indra, umurku 28 tahun,aku bekerja disebuah perusahaan swasta di jakarta. Aku mengontrak rumah kecil, ya lumayanlah untuk lajang seperti aku…aku mempunyai tetangga disebelah suami istri,sebutlah suami (yodi 30) dan istrinya (wiwin 25), mereka sudah menikah 3 tahun tapi belum mempunyai anak…entah mereka belum merencanakan atau ada alsana lainnya….



 
Bandar Bokep - kebetulan rumah tempat aku mengontrak dengan tetangga kanan kiri hanya dibatasi satu dinding, jadi tidak ada space lahan yg membatasi, jadi kadang suara teriakan dari rumah sebelah terdengar ke tempatku….

kebetulan aku 2 hari ambil cuti dari pekerjaanku dan santai dirumah,sambil buka laptop…ya seperti biasalah…iseng2 nonton bf…saking asiknya aku nonton di kamar,aku ngak sadar kalau suara film yang aku tonton suaranya agak keras dan aku pikir ngak akan terdengar siapa2…

selesai aku menonton aku buat kopi,dan aku iseng di teras rumah sambil ngopi dan ngerokok..sss…nikmatnya isapan..demi isapan rokok…dan aku melirik ke samping,ternyata tetanggaku mba wiwin sedang menyapu teras (karena rumah kami type kecil, jadi jarak antara teras dengan dinding pembatas cukup dekat, sehingga kalau orang melongok lewat dinding akan keliatan ruang dalam rumah sebelahnya), tapi aku heran kok mba wiwin sambil menyapu kok senyum senyum sendiri…

aku iseng menegur dengan niat baik sih…”hehe…kok mba senyum2 sendiri gitu sih…?”
mba wiwin:”ee…ngak apa2…hihi…”
aku:”kenapa mba…(pikirku ini cewe udah gila apa ya ketawa sendiri)…?”
mba:”ee…maaf..(sambil dia berbalik kearah aku..)ituloh…tadi aku lagi masak di dapur…seperti denger suara mendesah2 gitu dari balik dinding…hihihi…”

aku tadinya sedikit bingung,…suara mendesah apa yaa…dan ternyata…ya ampun…ternyata suara film tadi yg aku tonton kekencengan kali yaa…(aku tersipu malu)…”ah mba kok denger aja sih…jadi malu saya…

mba wiwin:”ngak apa2 kok mas…kan udah gede…hihi…”

mba wiwin itu orangnya tidak cantik, tidak tinggi tapi memiliki body yang aduhai,putih,kulit wajahnya putih bersih….kadang walaupun nggak enak,kalau aku diundang main kesebelah (rumah mereka), kadang mba wiwin dengan seenaknya saja mengenakan kaos ketat & celana pendek…sehingga payudaranya menonjol dan paha putih mulusnya terlihat dan membuat aku ngak konsentrasi ngobrol dengan mereka,dan suaminya mas yodi seolah acuh tak acuh dengan penampilan sexy istrinya itu…

aku lalu berdiri dan melongok dari balik tembok,dengan maksud agar pembicaraan lebih akrab…dan ternyata mba wiwin pagi itu mengenakan baju ketat ungu dan celana pendek putih,aduh payudaranya yang kira2 ukuran 36 itu menonjol dan bokongnya terlihat sexy,dan paha putih mulusnya bikin aku ngaceng…dan keliatannya mba wiwin cuek aja sementara aku sambil ngobrol,memperhatikan body nya dia dan pahanya…

setelah dia selesai menyapu,dia permisi sebentar kedalam,dan ternyata mengambil lap untuk lap meja,dan ketika dia melap meja sambil nunduk..astaga…belahan dada nya keliatan….dan entah sengaja atau tidak,dia bolak balik ganti posisi melap meja…sehingga…selain belahan dada..bokong bahenolnya pun secara tidak sengaja atau sengaja di “pamerkan” kepadaku…secara ngak sengaja aku kelepasan “wow..sssh”

mba wiwin sambil menoleh kearahku,tapi tidak menunjukan ekspresi kaget,bertanya kepadaku sambil tersenyum…”kenapa mas…?”

aku:”oh..eh..ngak apa2 mba (sambil aku pura2 lihat kearah lain)”
mba wiwin:”kirain mas tadi kaget liat apaan…”
aku:”iya mba tapi saya memang kaget kok…kaget liat yang indah…hehe”(aku iseng aja nyerocos ngeluarin kalimat itu)
eh ternyata dia malah nantang bertanya…”apa tuh yang indah…?”

aku:”ya tadi itu mba…” sambil aku tersenyum kearah dia…eh dia malah balas senyum…trus dia malah bilang gini…”aku mau mandi dulu ah mas…” sambil tersenyum dan berlalu kedalam..sedangkan aku sambil masih rokok terselip di jariku bengong merhatiin dia berlalu kedalam rumah…

didalam kamar aku hanya mendengar suara deburan air dr dalam kamar mandi sebelah,sedangkan aku…hanya membayangkan mba wiwin mandi…oooh…lalu aku dengan sengaja menyetel kembali film bf tadi dan volumenya ku sengaja dibesarkan…eh ternyata ada tanggapan dari sebelah,terdengar suara mba wiwin tertawa dari dalam kamar mandi…lalu aku ketok dinding..dan dia membalas dengan ketokan juga..

lalu aku keluar rumah ke teras…sambil menghisap rokok diteras lagi…ternyata gayung bersambut…uhuuy…mba wiwin keluar dari rumahnya seolah mengecek pintu pagar,dengan hanya berbalut handuk,dan ketika berbalik sempat menoleh kearah aku dan senyum…

aku lalu reflek berdiri kearah dinding dan curi2 melongok kearah rumah mba wiwin,ternyata pintu rumah dia tidak tutup…dan aku bisa lihat mba wiwin mondar mandir diruangan hanya dengan berbalut handuk,dan melirik kearah luar,kearah aku sambil senyum…”liat apa mas…liat yang indah2 yaa..?” terus tertawa kecil…ya aku balas dengan senyum….dan ternyata ngak berapa lama “undangan”pun ditebar…”mas bisa minta tolong nga…?” ‘minta tolong apa mba…?”

“lampu dikamar mba putus,mba nga bisa ganti,mas yodi ngak sempet2…lampunya udah ada kok mas,tinggal diganti…” tanpa pikir panjang,aku langsung keluar pagar dan masuk pagar rumah mba wiwin,dan permisi masuk rumah…”dimana kamarnya mba…?”

mba wiwin:”disini mas…” mba wiwin menunjuk ruangan…sementara aku naik keatas kursi yg ada dikamarnya,aku lepas lampu kamar yang lama…”lampu barunya mana mba…?”

dan astaga pemandangan indah terlihat dari atas,bagian atas payudara mba wiwin yang montok terlihat jelas…aku bengong sesaat..”heh….kok bengong sih,nanti lampunya jatuh…liat apa sih…?” sambil berkata itu mba wiwin tersenyum kepadaku…

“habis ada yang indah2 tadi…” eh dia malah balik ngomong ” baru liat gitu aja udah ngak konsen,gimana kalau….”

aku jadi diem sejenak…”gimana kalau apa mba…?” dia tidak menjawab hanya ngeloyor keluar kamar…aku lalu turun dan keluar kamar,dan dia ternyata sedang menyender diluar dinding kamar…lalu aku tanya kembali “kok mba ngak jawab sih tadi…?”

mba wiwin:”yang mana sih…?” sambil menoleh kearahku dan tersenyum…aku cuek aja ngomong “yang indah2lah…yg tadi,yg saya liat dari posisi atas waktu pasang lampu…”

dia diem saja,dan masuk kamar “mas mau minum apa…?” sedangkan aku posisi masih di dalam kamar, lalu aku beranikan diri mendekati dia dan berbisik dikupingnya dia “mau..minum susu….” eh dia malah balik ngomong “ah nanti ada tetangga yang liat loh…” aku yakinikan ke dia kalau jam segini jam nya “aman” pkoknya dengan segala rayuan aku ngomong ke dia supaya aku bisa menikmati kehangatan badynya mba wiwin..lalu aku beranikan diri lagi bilang sambil berbisik…”kesempatan ngak akan datang 2 kali mba….aku bikin mba puas…” dan dia balik ngomong “aku mau tutup pintu pagar dan rumah dulu…”

setelah dia keluar menutup pintu pagar dan melihat suasana kanan kiri dan kemudian menutup pintu rumah,dia kembali ke kamar dimana aku berada…”tapi jangan ribut…nanti ketahuan tetangga…” tanpa di komando aku pegang bahu telanjang mba wiwin, dan aku cium bibirnya, dan ternyata dia membalas ciumanku…dan dia mulai meraba celana pendekku bagian depan…dan meremes2 batang kontolku…dan memasukan tangannya kedalam celanaku…meremes…kocok2 kontolku..

sedangkan tanganku melorotkan handuk dia..dan ku remas2 payudara dia yang montok..menjilat2inya…mengemut2…dan dia mulai mengelinjang kegelian..dan mulai menarikku keatas ranjang dia…kami saling bergumul dengan nafsu binatang…akhirnya ku coblos meki dia dengan kontolku yang sudah tegang mengeras…bless…mba wiwin menahan nikmat…tubuhnya menggelinjang ke kanan dan ke kiri menahan sodokan pelan kontolku…dimana posisi dia dibawah,sementara paha keatas..aku menindihnya dari atas dengan posisi jongkok…cukup lama kami “bertempur” berganti posisi…berganti lokasi…

akhirnya kami pindah keruang tamu…posisi doggy style..dan dia sangat menikmati hujaman ku dari belakang…aku cengkram pinggulnya…aku cengkram bahu mba wiwin…dan aku merasakan mba wiwin sudah 2 kali orgasme..sedangkan aku baru mau mulai orgasme…lalu kita ganti posisi di karpet..dia dibawah…aku diatas…posisi aku jongkok sambil memegang kakai dia keatas…dan…”aah..oooh..aku..ma..u…klu..aaar. ..aaargh…” muncrat seluruh spermaku kedalam vagina mba wiwin….sementara mba wiwin semakin mencegkramkan tangannya ke tangan ku…

setelah beberapa kali perselingkuhan kita…mba wiwin bilang ke aku kalau dia telat haid…dan dia cek ke dokter..dia hamil….sedangkan suaminya kelihatannya juga ikut gembira karena akhirnya istrinya hamil dan akan menjadi calon ayah…semoga menjadi calon ayah yang baik ya mas yodi…diluar itu,ternyata mba wiwin ketagihan dengan aku,dan kita masih suka selingkuh, kadang dirumah dia,kadang dirumah aku…


TAMAT

www.topbet899.com
 

Tuesday, December 26, 2017

Ketika Nafsu Sudah Menutup Mataku

Cerita Dewasa - Aku adalah seorang pegawai sebuah perusahaan di Aceh. Aku sudah menikah sejak tahun 2014, dengan seorang wanita bernama Wulan. Adik iparku (adik kandung istriku) menikah dengan seorang wanita bernama Rini yang menjadi teman selingkuh ku untuk beberapa waktu.



 
Bokep Online - Sedikit curhat, pernikahanku kali ini di ujung tanduk. Yah kalau diliat dari biografi singkat yang kuceritakan di atas, bisa diambil kesimpulan apa dan siapa penyebabnya. Yak, selingkuh dan aku pelakunya. Untungnya, teman selingkuhku yang ketahuan kali ini bukan istri adik iparku, melainkan “teman” dari aplikasi media sosial “KitaNgobrol”. Ruginya, ya banyak banget. Salah satunya adik iparku sontak memusuhiku, sekaligus istrinya terpaksa ikut perintah suaminya. Rini  (Dalam suatu kesempatan, Rini bertemu dan langsung memohon agar hubungan kami jangan disebarluaskan. Aku pegang tangannya dan kupastikan bahwa aku bukan orang seperti itu. Sampai sekarang kami belum berkomunikasi lagi)

Pertengkaran dengan istriku tidak bisa dielakkan. Aku hanya mampu menyembunyikan bahwa aku baru melakukannya sekali , dan memastikan itu hanya coba2 dan tidak akan pernah terulang lagi. Tapi yang namanya emosi kadang tidak bisa dikendalikan, istri mengamuk sejadinya dan membawa masalah ke ranah keluarga besar. Berabe.

Akupun terpaksa pindah ke tempat kos karena istri muak liat wajahku. Dalam keadaaan terlunta2 mental dan tertekan seperti ini, aku pun berusaha mencari pelarian dengan menginap di kantor dan merepotkan pegawai lainnya dengan sesekali nginap di rumah mereka.

Adalah rekan kerjaku sejak tahun 2016 kemarin, bernama Putri, seorang wanita kelahiran medan berdarah batak. Putri ini seorang alpha-woman-type, artinya keras kepala dan cenderung egois. Awal mula kehadirannya saja sudah langsung nyuruh2 orang lain jelasin peraturan/SOP ke dia, padahal jelas orang lain itu (aku) jauh lebih lama bekerja disini.

Soal perawakan, Putri tidak didukung wajah yang menarik. 3-size-measurement? Minus malah di bagian depan. Parahnya, putri lebih senang untuk tidak memakai make-up bahkan dalam situasi formal sekalipun. Makanya di usia nya yang menginjak 30 tahun ini, aku paham kenapa pacarnya mutusin dia. Padahal kalau memakai make up, Putri dapat kelihatan lebih menarik.

Kami sudah setim hampir 2 tahun lamanya. Baik profesional ataupun urusan personal sudah sering kami bahas. Makanya ketika dia tahu aku bertengkar dengan Wulan, dia langsung bertanya “Kau apain dia?” dengan gaya khas anak bataknya. Kalau sudah pake gaya begini, mendingan dijawab dengan serius atau langsung cabut, sebelum diajak debat yang ujungnya ngabisin energi.

Akupun menerangkan secara garis besar apa masalahnya. Kata2 bodat pun keluar dari mulutnya ditujukan padaku. Aku hanya bisa tersenyum meringis, membayangkan bahwa rekan kerja ku pun bakal memusuhiku (aku mengerti kenapa, kan dia diputusin pacarnya . Jadi dimata dia, aku sama brengseknya dengan mantan co nya). Hari aku menceritakan kasusku, adalah hari dimana Putri sama sekali tidak memperdulikanku. Untungnya kerjaan kami sedang tidak banyak dan mampu kuhandle sendiri. Tapi aku bertekad baikan sama dia, karena urusan kantor memang tidak boleh bercampur dengan urusan pribadi. Sangat mempengaruhi output dan kinerja.

Esoknya kubeli sebatang chunky bar dan sebungkus chitato besar. Berhubung meja kami sebelahan, gampang saja kutawarin dia makanan tersebut. Dengan pelototan dan jawaban ketus, dijawabnya tidak. Aku langsung ketawa2. Kuhimbau pada nya untuk tidak melarutkan masalahku ke profesionalisasi kami. Dia menatapku dan menjulurkan tangannya ke bungkus chitato. Yah, setidaknya rekan kerjaku tidak memusuhiku.

Untuk meredakan bencinya, kubiarkan dia sepanjang pagi itu merepet dan memaki ku atas tindakan ku kepada Wulan. Tidak sekalipun kusanggah, tidak sekalipun kutepis. Suaranya sampai bergetar, air mata mulai memupuk di matanya. Aku hanya bisa bilang maaf berulang kali. Siangnya, suasana sudah mulai berubah karena dia mulai bertanya di mana aku tinggal.

“sesekali di kantor” jawabku. “hah, tidur dimana kau?” tanya nya. “noh korsi2 itu kalo dijejer bisa buat tempat tidur. Yang penting punggungku nyandar aja”. Dia geleng2 kepala dan bilang aku gila. Padahal dia ga tau kalo tinggal di kantor dengan air bersih, listrik gratis, serta wifi dengan kuota gede itu menyenangkan <<< korupsi. Kami pun kembali fokus ke kerjaan masing2.

Selepas istirahat, darah batak yang mengalir di tubuhnya kembali menghangat. Tapi tidak memanas, hanya interogasi kecil yang ingin dituntaskannya.

Putri (P) : Kok bisa lah kau gituin dia rud?
Aku (A) : bah, masih belum puas?
P : bukan loh, ga abis pikir aku soalnya. Kalian (red:laki2) kek ga ada puas2nya. Ngebuang bunga demi sampah di jalan
A : Ini mau digimanain lagi coba? Aku kan dah minta maaf juga. Penyesalan kan selalu datang telat, kalo di awal kan namanya pendaftaran.

Berkat perkataan cuek ku, aku berhasil membuatnya tertawa. Mungkin, mungkin karena aku belum “menyentuh” wanita selama 3 minggu terakhir, tawa dan ekspresi Putri membuat nafsuku tidak stabil. Wanita rekan kerjaku selama ini yang kuliat biasa saja, bahkan cenderung tidak menarik perhatianku, membuat insting lelaki ku aktif. Tanpa sadar, aku memegang kedua tangannya yang bersila di paha nya. Kugenggam dan kutatap matanya sambil tersenyum.

Putri kaget dan langsung menarik tangannya. Aku kembali mengeluarkan perkataan cuek “Lumayan megang tangan cewek” sebelum dia berkata apa2. Putri langsung merespon “segitu pengennya ya?”, yang langsung kujawab “udah hampir sebulan loh. Bosen pake tangan sendiri”. Putri langsung melotot tajam “Jadi kau kira aku tempat pelampiasan?” dengan nada meninggi. Akupun langsung berkilah “enggak loh put. Bukan pelampiasan, kau tempat aku mencurahkan rinduku” disertai senyum seringaiku, berharap ini tidak jadi pembantaian umum.

Putri langsung menjawab “sama aja kampret” dan kembali menghadapi kerjaannya. Dalam artian lain, sebenarnya aku sudah di zona selamat karena berhasil mengalihkan pembicaraan kasus ku ke mesumku. Namun, sekarang otakku dipenuhi pikiran mesumku. Aku ingin bersetubuh. Tepatnya, aku ingin memasukkan alat kelaminku ke lubang kenikmatan Putri. Kupandangi tubuhnya terutama di bagian payudara. Sadar aku memperhatikan dirinya, Putri balas menatap tajam dan sedikit membentak “apa?”

Pikiranku langsung cepat bereaksi. Putri adalah seorang alpha-type, dia ga akan segampang itu peduli, meskipun kepada rekan kerjanya sendiri. Pikiranku berlanjut, Putri sudah lama tidak pacaran. Ini berarti taruhan 50-50. Aku harus mencoba, batinku berkata.

“Enggak. Aku cuma mau pijet2 badanmu aja” sergahku sambil mengarahkan kursi ku ke belakang nya dan sekaligus memegang bahu nya. Putri sedikit berteriak “apaan seh?” sambil menepis tanganku dari bahu nya. Langsung sigap kutangkap tangannya. Putri langsung melotot tajam sambil berkata “Rud, aku marah. Lepasin”.

Taruhanku sepertinya salah. Tapi otakku masih dipenuhi pikiran mesum. Dengan sedikit tercekat, aku mengeluarkan kata2 “Put, tolong aku put” sembari tidak menghiraukan perintahnya untuk melepaskan tangannya. Putri menjawab tegas “ENGGAK. LEPASIN”. “Put, bantuin napa. Ga usah sampe “kesana” deh. Bantuin aku “keluar” aja. Janji (janji? lol)” kataku dengan penuh harap sambil tetap memegang tangannya.

Putri terdiam sejenak. Disaat seperti ini, aku tidak membiarkannya berpikir. Aku langsung menyambung perkataanku “Iya ga sampe ngapa2in. Nanti aku bantuin juga kau deh” sambil menurunkan tangan kami berdua ke arah paha nya. Aku memanjangkan jari kelingkingku ke arah paha nya, sedikit membelai, berharap semoga rangsangan ini sampai. Putri tidak berkata apa2. Putri diam, seperti terpasrah. Aku celingak- celinguk liat keadaan, dan langsung menghambur ke depan memeluk putri seraya berkata “Makasih ya put”. Aroma rambutnya menelusuk hidung, bercampur dengan nafsu yang ingin segera kutuntaskan. Putri berbisik “jangan disini. dimana?”. Akupun berdiri, memberinya kode untuk mengikutiku ke ruang kesehatan.

Ruang kesehatan kantor kami terletak di ujung lantai 2. Ruang ini sederhana, hanya ada tempat tidur rawat, meja dan kursi kerja dokter, kursi tunggu dan AC. Ruangan ini serba praktis, sering dipakai untuk tempat istirahat ataupun tempat kongkow. Dan seperti biasa, kunci ruangan ini selalu tertinggal di dalam. Mungkin memang ada pegawai atau pejabat lain yang memakai nya seperti yang akan kulakukan. Tapi itu bukan urusanku.

Putri pun masuk. Aku langsung mengunci pintu dan mendekap dia dari belakang. Tangan kananku langsung menggerayangi payudaranya, sedang tangan kiriku membelai area wanita nya dari luar celana hitamnya. Kali ini putri tidak bisa terdiam. Suara lirihan kecil mulai terdengar di telinga kiriku. Putri langsung membalikkan badan dan menyambar mulutku dengan mulutnya. Bibir kami beradu, aku berusaha memasukkan lidahku ke mulutnya. Sedikit kuremas payudaranya barulah lidahku bertemu dengan lidahnya. Tangan kiriku bergerilya masuk kedalam celananya. Gila ya put, pikirku dalam hati. Kuyakin kau juga menginginkan hal ini. Kau juga merindukan diginiin. Buktinya dengan basahnya celana dalammu.

Jari tengahku menerobos masuk ke liang vaginanya. Ciuman Putri mulai tak teratur dan terlepas. Desahan tertahan keluar dari mulutnya, yang memancing ku untuk meneruskan foreplay ini lebih lanjut. Tangan kananku bergerak melolosi kancing kemejanya, hingga Bh hitamnya terpampang dan tanganku bebas merabanya. Lidahku sekarang bergerak di leher kiri Putri, tangan kananku memilin dan meremas apa yang dapat di raihnya dibalik Bh hitam tersebut. Tangan kiriku tetap dinamis mengorek isi dalam lubang itu. Pikiranku dipenuhi dengan nafsu. Aku yakin putri sudah lupa dengan janji ku (janji yang mana? hahaha)

Kudorong pelan Putri ke arah meja kerja dokter. Putri mengerti dan duduk diatas meja tersebut. Kutanggalkan celana Putri, kulepaskan celana dalamnya sehingga liang kenikmatan yang sudah basah itu terpampang di hadapanku. Putri terkangkang pasrah di hadapanku, hanya kemeja yang terbuka separuh dan Bh hitamnya yang melekat di badannya saat ini. Kumajukan kepalaku untuk melekatkan mulutku ke vagina Putri. Sepertinya Putri juga mengharapkan ini, terbukti dengan dijambaknya rambutku ketika cairan vaginanya mulai kuisapi. Desisan desisan nafsu ini semakin membangkitkan gairahku.

Aku menurunkan celanaku. Kuhisap kembali lidah Putri sambil melepaskan Bh hitamnya. Kupilin putingnya dan aku berbisik di telinganya “Enak sayang?”. Putri menggigit pundakku sebagai jawaban. Kuciumi lehernya, kupermainkan puting payudaranya, kutekan2 klitorisnya. Sepertinya Putri akan membantu ku keluar kali ini. Tangannya menggenggam k0ntolku, naek turun, dan mulai mengarahkannya ke vaginanya….tanpa kuminta. Aku harus membantu Putri juga. Kudorong perlahan batangku, sekujur badanku dipenuhi kenikmatan duniawi itu. Kudorong terus sampai melekat kelamin kami. Kutatap mata Putri, kami kembali berciuman, dan Putri kembali menggigit pundakku.

Kami saling menyangga dan mengkait ketika aku mulai menggerakkan batangku maju-mundur. Setiap hentakan yang kulakukan dibalas dengan baik oleh goyangan Putri. Aku sama sekali tidak peduli dengan apa yang terjadi apabila kami ketahuan. Putri pun sepertinya sama. Bunyi meja berderit, desahanku, desahan Putri aku rasa dapat menjelaskan keadaan kami pada orang yang mungkin sedang tepat ada di luar ruangan. Aku tidak peduli. Putri sekarang terlentang di atas meja, kaki kiri nya kuangkat ke pundakku yang barusan digigitnya. Kupacu kembali tempo tadi. Putri semakin belingsatan. Tangan kiriku menekan klitorisnya. Gerakan putri semakin tidak karuan. Aku tetap memaju-mundurkan batangku di dalam lubang yang semakin basah tersebut.

Kenikmatan ini ekstasi bagi kami. Putri sepertinya kelelahan setelah batangku dipijat vaginanya beberapa kali. Kedua kakinya kuangkat, kucium betis nya seraya kembali menghentakkan batangku. Aku hampir keluar. Kupercepat irama gerakan pinggulku sebisa yang aku mampu. Makin cepat dan tak terkendali, Putri sudah seperti kehabisan napas, deritan meja makin keras, aku mulai teriak, teriak kenikmatan yang kulepaskan seketika cairanku mengisi dalam lubang vagina itu. Aku goyangkan terus, meresapi sisa2 kenikmatan yang masih ada.

Putri bangkit duduk dan merangkul leher ku, mencium ku, dan berkata “Enak sayang”. Aku pun tersenyum dan menjawab “Makasi ya sayang. Benar2 nikmat abang rasa” (padahal kami seumuran. Aku memakai kata abang ke dia biar mesra soalnya. hahaha). Aku langsung mengambil tisu dan mengelap baik kelaminku dan kelamin Putri. Putri sedikit merasa geli ketika kusentuhkan tisu itu ke vaginanya. “Padahal tadi niatnya cuma pake tangan. Aku malah mau pake mulut. Ujung2 nya ngentot juga kita ya” Ujarnya sambil tersenyum cemberut. Aku tertawa dan berkata “Lain kali di tempat tidur yok put. Mau?” . Putri hanya tersenyum mengangguk. Kami berdua bergegas memakai pakaian kami dan meninggalkan ruangan tempat pengalaman pertama kami, dengan disertai rasa was was dan teliti agar tidak ada bukti yang tertinggal.


TAMAT

https://goo.gl/xmNKW7
 

Monday, December 25, 2017

Nikmatnya Tubuh Mulus Mama Muda

Cerita Dewasa - Kenalkan namaku Zora dan merupakan anak bungsu dari dua bersaudara, kakakku seorang cewek yang masih kuliah. Sedangkan aku masih duduk di bangku SMU karena saat ini kedua orang tuaku sudah bercerai meskipun baru tiga bulan mereka bercerai, tapi pisah rumahnya sudah setahun yang lalu. Papaku tinggal dengan istri mudanya yang merupakan selingkuhannya ketika dia masih menjadi suami mamaku.



 
Nonton Film Bokep - Sebagai siswa SMU akupun biasa membaca hal-hal yang berbau pornografi seperti halnya cerita dewasa tante. Bahkan aku sering membayangkannya melakukan adegan seperti dalam cerita sex, sebagai anak cowok aku dekat dengan kedua orang tuaku baik dengan mama maupun dengan papa. Karena itu ketika mereka berpisah aku tidak memilih salah satu dari mereka untuk tempat tidurku.

Terkadang aku tidur ditempat mama yang tinggal dengan kakak perempuanku kak Chika, terkadang aku juga menginap di rumah papa yang tinggal dengan istri mudanya. Dan aku biasa memanggilnya mama Lirna, dia seoarng wanita yang masih muda paling tidak usianya satu tingkat di atas kakakku. Wajahnya begitu imut dengan matanya yang lebar namun memukau di tambah senyumnya yang manis.

Dari yang aku kenal mama Lirna merupakan gadis kampung yang merantau ke kota ini, dan diapun masuk ke perusahaan papa. Hingga akhirnya terlibat hubungan sampai papa rela meninggalkan mama demi wanita ini, sebenarnya mama Lirna begitu baik padaku bahkan dia tidak canggung mengobrol denganku meskipun dia lebih pantas menjadi kakakku daripada harus menjadi mamaku.

Karena dia juga aku menjadi betah tinggal di rumah papa, karena selain papa memberikan apa yang aku minta. Akupun senang melihat mama Lirna yang kesehariannya selalu berpenampilan seksi, sehingga aku membayangkan dia mirip seperti pemain dalam adegan cerita dewasa. Mama Lirna terkadang hanya memakai pakaian yang begitu tipis sehingga memperlihatkan lekuk tubuh seksinya.

Seperti hari ini dia terlihat begitu cantik dengan pakaian terusan mininya, yang memperlihatkan paha mulusnya. Membuatku aku menjadi penasaran pada pangkal pahanya yang lumayan kelihatan karena baju yang dia pakai mama begitu tipis “Baru bangun Zor…makan dulu gih..meskipun bukan sarapan lagi karena sudah jam sepuluh lho…” Aku hanya tersenyum sambil nyelonong masuk ke ruang makan.

Setelah makan aku duduk di ruang tengah sambil menonton TV “Nanti malam tidur disini ya.. soalnya papa kamu mau pergi ke acara temannya dan mama nggak mau ikut” Aku pura-pura tidak mendengarkan kata mama Lirna, mungkin dia kesal padaku karena aku lihat dia pergi ke kamarnya. Dan aku tetap menonton di ruang tengah hingga beberapa jam kemudian aku mendengar suara aneh.

Ketika aku mencari sumber suara itu ternyata berasal dari kamar mama Lirna, akupun mengintip dari balik pintu yang sedikit terbuka. Saat itu juga aku melihat mama LIrna seperti pemain dalam cerita sex yang sedang sange, dia mengelus-elus bagian alat vitalnya sendiri dengan tangannya sedangkan matanya merem melek sepertinya diapun menikmati sentuhannya sendiri.

Bahkan mama Lirna mendesah juga “OOOouuuuuhhh….. aaaaahhhh… aaaaahhhh…” Aku lihat kini jarinya mulai masuk kedalam lubang memeknya, kontolku ikut berdiri tegak menyaksikan adegan tersebut “Ooouuhhh… Zoraaa.. mama tau kamu ada di situ.. sini sayaaaang…. aaaaaahhhhh…. aaaaaahhhhhh…” Aku keget mendengar perkataan mama, namun karena aku juga terangsang oleh pertunjukan mama dari tadi.

Akhirnya akupun masuk dan mendekati mama Lirna yang telanjang ulat di atas tempat tidurnya “OOoohhhhhh…. saayaaaang.. siiini… aaahhhhh…” Dia jilat jarinya yang baru saja dia masukkan kedalam liang senggamanya, lalu dengan tajam dia menatap padaku dan menggapaikan tangannya untuk memellukku. Setelah aku dekat dia langsung mendekapku dalam pelukannya.

Kemudian dia mencari bibirku dan selanjtnya diapun melumat habis bibirku “OOoooohhhhh…. Sayaaanng…. aaaaahhhhh.. Zoraaaa…. aaaahhhh… aaahhh…” Sementara tangannya mulai melepas bajuku satu persatu, hingga akhirnya terlepas semuanya. Saat itu juga kontolku menyembul keluar dengan tegak dan begitu besar. Aku acungkan pada memek mama Lirna.

Tidak perlu lama untuk masuk ke lubnag yang tepat, meskipun aku belum pernah melakukan adegan seperti dalam cerita dewasa ini. Tapi mama Lirna membantuku dengan cara menuntunnya dengan tangannya masuk dalam liang senggamaku “OOooouuuuhhh…. aaaaahhhhh… ooouugggghh… aaaaahhhh… aaaahhhhh” Akhirnya kini aku benar-benar bisa mendesah layaknya orang berhubungan intim.

Tapi rupanya mama Lirna belum puas dengan aku berada di atasnya, kini dia menggantikan posisiku dengan cara membalikan tubuhku dan diapun menggoyangkan tubuhnya ketika kontolku berada dalam memeknya yang berada di bawahku “Oooouuuhhhhh…. aaaaahhhhh…. mamaaa.. lebiih puaaas… seperti inii Zoraaaaa…..” Dia terus bergoyang hingga akhirnya aku rasakan.

Dia semakin cepat bergerak turun naik bahkan terkadang memutar pantatnya yang membuat kontolku tidak tahan “Ooouuuhhhh… maaaa…. aaaaaaahhhhhhh….. aaaahhhh… aaaahhhh…aaahhh..” Mama segera menunduk dan menghisap kontolku yang memuncratkan lendir kental, nikmaaat rasanya dan baru kali ini aku menikmati hal seperti ini aku lihat mama Lirna.

Dia membersihkan semua lendir itu ketika semuanya habis dia menatapku dan berkata “Mama puas sayaaang…” Dia mendekatkan wajahnya padaku, dan tanpa merasa jijik akupun melumat bibirnya yang masih penuh dengan lendir kental itu, bahkan aku ingin melakukannya hubungan intim seklai lagi dan mama Lirna menyanggupinya. Kamipun kembali beraksi setelah ada setengah jam beristirahat.


TAMAT

https://goo.gl/xmNKW7
 

Sunday, December 24, 2017

Bercinta Dengan Adik Iparku Yang Sungguh Binal

Cerita Dewasa - Usiaku sudah hampir mencapai tiga puluh lima, ya… sekitar 3 tahunan lagi lah. Aku tinggal bersama mertuaku yang sudah lama ditinggal mati suaminya akibat penyakit yang dideritanya. Dari itu istriku berharap aku tinggal di rumah supaya kami tetap berkumpul sebagai keluarga tidak terpisah.



Bokep Online - Di rumah itu kami tinggal 7 orang, ironisnya hanya aku dan anak laki-lakiku yang berumur 1 tahun berjenis kelamin cowok di rumah tersebut, lainnya cewek. Jadi… begini nih ceritanya. Awal September lalu aku tidak berkerja lagi karena mengundurkan diri. Hari-hari kuhabiskan di rumah bersama anakku, maklumlah ketika aku bekerja jarang sekali aku dekat dengan anakku tersebut.

Hari demi hari kulalui tanpa ada ketakutan untuk stok kebutuhan bakal akan habis, aku cuek saja bahkan aku semakin terbuai dengan kemalasanku. Pagi sekitar pukul 9 wib, baru aku terbangun dari tidur. Kulihat anak dan istriku tidak ada disamping, ah… mungkin lagi di beranda cetusku dalam hati.

Saat aku mau turun dari tempat tidur terdengar suara jeritan tangis anakku menuju arah pintu. seketika itu pula pintu kamar terbuka dengan tergesanya. Oh… ternyata dia bersama tantenya Rosa yang tak lain adalah adik ipar ku, rupanya anakku tersebut lagi pipis dicelana. Rosa mengganti celana anakku, “Kemana mamanya, Sa…?” tanyaku.

“Lagi ke pasar Bang” jawabnya “Emang gak diberi tau, ya?” timpalnya lagi. Aku melihat Rosa pagi itu agak salah tingkah, sebentar dia meihat kearah bawah selimut dan kemudian salah memakaikan celana anakku. “Kenapa kamu?” tanyaku heran “hmm Anu bang…” sambil melihat kembali ke bawah.

“Oh… maaf ya, Sa?” terkejut aku, rupanya selimut yang kupakai tidur sudah melorot setengah pahaku tanpa kusadari, aku lagi bugil. Hmmm… tadi malam abis tempur sama sang istri hingga aku kelelahan dan lupa memakai celana hehehe….

Anehnya, Rosa si adik ipar ku hanya tersenyum, bukan tersenyum malu, malah beliau menyindir “Abis tempur ya, Bang. Mau dong…” Katanya tanpa ragu “Haaa…” Kontan aja aku terkejut mendengar pernyataan itu. Malah kini aku jadi salah tingkah dan berkeringat dingin dan bergegas ke toilet kamarku.

Dua hari setelah mengingat pernyataan Rosa kemarin pagi, aku tidak habis pikir kenapa dia bisa berkata seperti itu. Setahu aku tuh anak paling sopan tidak banyak bicara dan jarang bergaul. Ah… masa bodoh lah, kalau ada kesempatan seperti itu lagi aku tidak akan menyia-nyiakannya.

Gimana gak aku sia-siakan, Tuh anak mempunyai badan yang sangat seksi, Kulit sawo matang, rambut lurus panjang. Bukannya sok bangga, dia persis kayak bintang film dan artis sinetron seksi. Kembali momen yang kutunggu-tunggu datang, ketika itu rumah kami lagi sepi-sepinya. Istri, anak dan mertuaku pergi arisan ke tempat keluarga almahrum mertua laki sedangkan iparku satu lagi pas kuliah. Hanya aku dan Rosa si adik ipar di rumah.

Sewaktu itu aku ke kamar mandi belakang untuk urusan “saluran air”, aku berpapasan dengan Rosa yang baru selesai mandi. Wow, dia hanya menggunakan handuk menutupi buah dada dan separuh pahanya. Dia tersenyum akupun tersenyum, seperti mengisyaratkan sesuatu. Selagi aku menyalurkan hajat tiba-tiba pintu kamar mandi ada yang menggedor.

“Siapa?” tanyaku
“Duhhhh… kan cuma kita berdua di rumah ini, bang” jawabnya.
“Oh iya, ada apa, Sa…?” tanyaku lagi
“Bang, lampu di kamar aku mati tuh”
“Cepatan dong!!”

“Oo… iya, bentar ya” balasku sambil mengkancingkan celana dan bergegas ke kamar Rosa si adik ipar ku .

Aku membawa kursi plastik untuk pijakan supaya aku dapat meraih lampu yang dimaksud.

“Sa, kamu pegangin nih kursi ya?” perintahku “OK, bang” balasnya.
“Kok kamu belum pake baju?” tanyaku heran.
“Abisnya agak gelap, bang?”
“ooo…!?”

Aku berusaha meraih lampu di atasku. Tiba-tiba saja entah bagaimana kursi plastik yang ku injak oleng ke arah Rosa. Dan… braaak aku jatuh ke ranjang, aku menghimpit Rosa si adik ipar ku ..

“Ou…ou…” apa yang terjadi. Handuk yang menutupi bagian atas tubuhnya terbuka.
“Maaf, Sa”
“Gak apa-apa bang”

Anehnya Rosa tidak segera menutup handuk tersebut aku masih berada diatas tubuhnya, malahan dia tersenyum kepadaku. Melihat hal seperti itu, aku yakin dia merespon. Kontan aja barangku tegang. Kami saling bertatap muka, entah energi apa mengalir ditubuh kami, dengan berani kucium bibirnya, Rosa hanya terdiam dan tidak membalas.

“Kok kamu diam?”
“Ehmm… malu, Bang”

Aku tahu dia belum pernah melakukan hal ini. Terus aku melumat bibirnya yang tipis berbelah itu. Lama-kelamaan ia membalas juga, hingga bibir kami saling berpagutan. Kulancarkan serangan demi serangan, dengan bimbinganku Rosa mulai terlihat bisa meladeni gempuranku. payudara miliknya kini menjadi jajalanku, kujilati, kuhisap malah kupelintir dikit.

“Ouhh… sakit, Bang. Tapi enak kok”

“Sa… tubuh kamu bagus sekali, sayang… ouhmmm” Sembari aku melanjutkan kebagian perut, pusar dan kini hampir dekat daerah kemaluannya. Rosa si adik ipar ku tidak melarang aku bertindak seperti itu, malah ia semakin gemas menjambak rambutku, sakit emang, tapi aku diam saja.

Sungguh indah dan harum memeknya Rosa, maklum ia baru saja selesai mandi. Bulu terawat dengan potongan tipis. Kini aku menjulurkan lidahku memasuki liang vaginanya, ku hisap sekuatnya sangkin geramnya aku.

“Adauuu…. sakiiit” tentu saja ia melonjak kesakitan.
“Oh, maaf Sa”
“Jangan seperti itu dong” merintih ia
“Ayo lanjutin lagi” pintanya
“Tapi, giliran aku sekarang yang nyerang” aturnya kemudian Tubuhku kini terlentang pasrah. Rosa langsung saja menyerang daerah sensitifku, menjilatinya, menghisap dan mengocok dengan mulutnya.

“Ohhh… Sa, enak kali sayang, ah…?” kalau yang ini entah ia pelajari dari mana, masa bodo ahh…!!

“Duh, gede amat barang mu, Bang”
“Ohhh….”
“Bang, Rosa sudah tidak tahan, nih… masukin punya mu, ya Bang”

“Terserah kamu sayang, abang juga tidak tahan” Rosa kini mengambil posisi duduk di atas tepat agak ke bawah perut ku. Ia mulai memegang kemaluanku dan mengarahkannya ke lubang vaginanya. semula agak sulit, tapi setelah ia melumat dan membasahinya kembali baru agak sedikit gampang masuknya.

“Ouuu…ahhhhh….” … seluruh kemaluanku amblas di dalam goa kenikmatan milik Rosa.
“Awwwh, Baaaang….. akhhhhh” Rosa mulai memompa dengan menopang dadaku. Tidak hanya memompa kini ia mulai dengan gerakan maju mundur sambil meremas-remas payudara nya.

Hal tersebut menjadi perhatianku, aku tidak mau dia menikmatinya sendiri. Sambil bergoyang aku mengambil posisi duduk, mukaku sudah menghadap payudaranya.Rosa semakin histeris setelah kujilati kembali gunung indahnya.

“Akhhhh… aku sudah tidak tahan, bang. Mau keluar nih. Awwwhhh??”

“Jangan dulu Sa, tahan ya bentar” hanya sekali balik kini aku sudah berada diatas tubuh Rosa genjotan demi genjotan kulesakkan ke memeknya. Rosa terjerit-jerit kesakitan sambil menekan pantatku dengan kedua tumit kakinya, seolah kurang dalam lagi kulesakkan.

“Ampuuuun…… ahhhh… trus, Bang”
“Baaang… goyangnya cepatin lagi, ahhhh… dah mau keluar nih”

Rosa tidak hanya merintih tapi kini sudah menarik rambut dan meremas tubuhku.

“Oughhhhh… abang juga mau keluar, Zzhaa” kugoyang semangkin cepat, cepat dan sangat cepat hingga jeritku dan jerit Rosa membahana di ruang kamar.

Erangan panjang kami sudah mulai menampakan akhir pertandingan ini.

” ouughhhhh…. ouhhhhhh”
“Enak, Baaaangg….”
“Iya sayang…. ehmmmmmm” kutumpahkan spermaku seluruhnya ke dalam vagina Rosa dan setelah itu ku sodorkan kontol ke mulutnya, kuminta ia agar membersihkannya.
“mmmmmmuaaachhhhh…” dikecupnya punyaku setelah dibersihkannya dan itu pertanda permainan ini berakhir, kamipun tertidur lemas.

Kesempatan demi kesempatan kami lakukan, baik dirumah, kamar mandi, di hotel bahkan ketika sambil menggendongku anakku, ketika itu di ruang tamu. Dimanapun Rosa si adik ipar ku siap dan dimanapun aku siap.


TAMAT

www.topbet899.com

Saturday, December 23, 2017

Nikmatnya Ngentot Dengan Orangtua Muridku Yang Seksi

Cerita Sex - Ini adalah sebuah cerita seks guru les private dan tante kesepian ibu dari murid lesnya. Ya, perselingkuhan yang membuat keduanya saling berbagi kenikmatan seks yang membawa mereka ke puncak kenikmatan birahi. Simak cerita lengkapnya berikut ini!



 
Nonton Bokep Online - Kenangan Indah Waktu Kuliah di Jawa Tengah. Ini adalah cerita dari kisah nyata saya waktu kuliah di Jawa Tengah sekitar tahun 1992.Nama saya Rudy,banyak orang menilai saya pria simpatik dengan kemamuan berpikir cemerlang.Kebutuhan hidup menjadi kendala saya saat itu, uang pas-pasan dari orang tua kadang2 kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saya.

Kurang dari 6 bulan saya belajar di kota ini, cukup banyak tawaran dari beberapa teman untuk memberikan les privat matematika dan IPA bagi adik-adik mereka yang masih duduk di sekolah lanjutan. Keberuntungan datang bertubi-tubi, bahkan tawaran datang dari bunga kampus kami, sebut saja Indah untuk memberikan les privat bagi adiknya yang masih duduk di kelas 2 SLTP swasta ternama di kota dimana saya kuliah.

Keluarga Indah adalah keluarga yang sangat harmonis, ayahnya bekerja sebagai kepala kantor perwakilan (Kakanwil) salah satu departemen, berumur kurang lebih 46 tahun, sementara itu ibunya, biasa saya panggil Tante Stella, adalah ibu rumah tangga yang sangat memperhatikan keluarganya. Konon kabarnya Tante Stella adalah mantan ratu kecantikan di kota kelahirannya, dan hal ini amat saya percayai karena kecantikan dan bentuk tubuhnya yang masih sangat menarik diusianya yang ke 36 ini. Adik Indah murid saya bernama Noni, amat manja pada orangtuanya, karena Tante Stella selalu membiasakan memenuhi segala permintaannya.

Dalam satu minggu, saya harus memberikan perlajaran tambahan 3 kali buat Nona, walaupun sudah saya tawarkan bahwa waktu pertemuan tersebut dapat dikurangi, karena sebenarnya Nona cukup cerdas, hanya sedikit malas belajar. Tetapi Tante Stella malah menyarankan untuk memberikan pelajaran lebih dari yang sudah disepakati dari awalnya.

Setiap saya selesai mengajar, Tante Stella selalu menunggu saya untuk membicarakan perkembangan anaknya, tekadang ekor matanya saya tangkap menyelidik bentuk badan saya yang agak bidang menurutnya. Melewati satu bulan saya mengajar Noni, hubungan saya dengan Tante Stella semakin akrab.

Suatu ketika, kira-kira bulan ketiga saya mengajar Noni, saya datang seperti biasanya jam 16:00 sore. Saya mendapati rumah Bapak Gatot sepi tidak seperti biasanya, hanya tukang kebun yang ada. Karena sudah menjadi kewajiban, saya berinisiatif menunggu Noni, minimal selama waktu saya mengajar. Kurang lebih 45 menit menunggu, Tante Stella datang dengan wajah cerah sambil mengatakan bahwa Noni sedang menghadiri pesta ulang tahun salah seorang temannya, sehingga hari itu saya tidak perlu mengajar. Tetapi Tante Stella tetap minta saya menunggu, karena ada sesuatu yang harus dibicarakan dengan saya.
Ketika Tante Stella memanggil untuk masuk ke dalam rumahnya, alangkah kagetnya saya, ternyata Tante Stella telah memakai baju yang sangat seksi. Yah, memang badannya cukup seksi, karena walaupun sudah mulai berumur, Tante Stella masih sempat menjaga tubuhnya dengan melakukan senam “BL” seminggu 3 kali. Tubuhnya yang ideal menurut saya mempunyai tinggi sekitar 168 cm, dan berat sekitar 48 kg, ditambah ukuran payudaranya kira-kira 36D.

Mula-mula saya tidak menaruh curiga sama sekali, pembicaraan hanya berkisar masalah perkembangan pendidikan Noni. Tetapi lama kelamaan sejalan dengan cairnya situasi, Tante Stella mulai bercerita tentang kesepiannya di atas ranjang. Terus terang saya mulai bingung mengimbangi pembicaraan ini, saya hanya terdiam, sambil berhayal entah kamana.

“Rud, kamu lugu sekali yah..?” tanya Tante Stella.
“Agh… Tante bisa aja deh, emang biar nggak lugu harus gimana..?” jawab saya.
“Yah… lebih dewasa Dong..!” tegasnya.
Lalu, tiba-tiba tangan Tante Stella sudah memegang tangan saya duluan, dan tentu saja saya kaget setengah mati.
“Rud… mau kan tolongin Tante..?” tanya si Tante dengan manja.
“Loh… tolongin apalagi nih Tante..?” jawab saya.
“Tolong puaskan Tante, Tante kesepian nih..!” jawab si Tante.
Astaga, betapa kagetnya saya mendengar kalimat itu keluar dari mulut Tante Stella yang memiliki rambut sebahu. Saya benar-benar tidak membayangkan kalau ibu bunga kampus saya, bahkan ibu murid saya sendiri yang meminta seperti itu. Memang tidak pernah ada keinginan untuk “bercinta” dengan Tante Stella ini, karena selama ini saya menganggap dia sebagai seorang ibu yang baik dan bertanggung jawab.
“Wah… saya harus memuaskan Tante dengan apa dong..?” tanya saya sambil bercanda.
“Yah… kamu pikir sendirilah, kan kamu sudah dewasa kan..?” jawabnya.

Lalu akhirnya saya terbawa nafsu setan juga, dan mulai memberanikan diri untuk memeluknya dan kami mulai berciuman di ruang keluarganya. Dimulai dengan mencium bibirnya yang tipis, dan tanganku mulai meremas-remas payudaranya yang masih montok itu. Tante Stella juga tidak mau kalah, dia langsung meremas-remas alat kelaminku dengan keras. Mungkin karena selama ini tidak ada pria yang dapat memuaskan nafsu seksnya yang ternyata sangat besar ini.

Akhirnya setelah hampir selama setengah jam kami berdua bercumbu, Tante Stella menarik saya ke kamar tidurnya. Sesampainya di kamar tidurnya, dia langsung melucuti semua baju saya, pertama-tama dia melepas kemeja saya sambil menciumi dada saya. Bukan main nafsunya si Tante, pikirku. Dan akhirnya, sampailah pada bagian celana. Betapa nafsunya dia ingin melepaskan celana Levi’s saya. Dan akhirnya dia dapat melihat betapa tegangnya batang kemaluan saya.
“Wah… Rud, gede juga nih punya kamu…” kata si Tante sambil bercanda.
“Masa sih Tante..? Perasaan biasa-biasa saja deh..!” jawab saya.

Dalam keadaan saya berdiri dan Tante Stella yang sudah jongkok di depan saya, dia langsung menurunkan celana dalam saya dan dengan cepatnya dia memasukkan batang kemaluan saya ke dalam mulutnya. Aghhh, nikmat sekali rasanya. Karena baru pertama kali ini saya merasakan oral seks. Setelah dia puas melakukan oral dengan kemaluan saya, kemudian saya mulai memberanikan diri untuk bereaksi.

Sekarang gantian saya yang ingin memuaskan si Tante. Saya membuka bajunya dan kemudian saya melepaskan celana panjangnya. Setelah melihat keadaan si Tante dalam keadaan tanpa baju itu, tiba-tiba libido seks saya menjadi semakin besar. Saya langsung menciumi payudaranya sambil meremas-remas, sementara itu Tante Stella terlihat senangnya bukan main. Lalu saya membuka BH hitamnya, dan mulailah saya menggigit-gigit putingnya yang sudah mengeras.

“Oghh… saya merindukan suasana seperti ini Rud..!” desahnya.
“Tante, saya belum pernah gituan loh, tolong ajarin saya yah..?” kata saya.
Karena saya sudah bernafsu sekali, akhirnya saya mendorong Tante jatuh ke ranjangnya. Dan kemudian saya membuka celana dalamnya yang berwarna hitam. Terlihat jelas klitoris-nya sudah memerah dan liang kemaluannya sudah basah sekali di antara bulu-bulu halusnya. Lalu saya mulai menjilat-jilat kemaluan si Tante dengan pelan-pelan.

“Ogh… Rud, pintar sekali yah kamu merangsang Tante…” dengan suara yang mendesah.
Tidak terasa, tahu-tahu rambutku dijambaknya dan tiba-tiba tubuh Tante mengejang dan saya merasakan ada cairan yang membanjiri kemaluannya, wah… ternyata dia orgasme! Memang berbau aneh sih, karena berhubung sudah dilanda nafsu, bau seperti apa pun tentunya sudah tidak menjadi masalah.
Setelah itu kami merubah posisi menjadi 69, posisi ini baru pertama kalinya saya rasakan, dan nikmatnya benar-benar luar biasa. Mulut Tante menjilati kemaluan saya yang sudah mulai basah dan begitupun mulut saya yang menjilat-jilat liang kemaluannya. Setelah kami puas melakukan oral seks, akhirnya Tante Stella sekarang meminta saya untuk memasukkan batang kemaluan saya ke dalam lubang kemaluannya.
“Rud… ayoo Dong, sekarang masukin yah, Tante sudah tidak tahan nih..!” pinta si Tante.
“Wah… saya takut kalo Tante hamil gimana..?” tanya saya.
“Nggak usah takut deh, Tante minum obat kok, pokoknya kamu tenang-tenang aja deh..!” sambil berusaha meyakinkan saya.
Benar-benar nafsu setan sudah mempengaruhi saya, dan akhirnya saya nekad memasukkan kemaluan saya ke dalam lubang kemaluannya. Oghh, nikmatnya.. Setelah akhirnya masuk, saya melakukan gerakan maju-mundur dengan pelan.
“Ahhh… dorong terus Dong Rud..!” pinta si Tante dengan suara yang sudah mendesah sekali.
Mendengar desahannya, saya menjadi semakin nafsu, dan saya mulai mendorong dengan kencang dan cepat. Sementara itu tangan saya asyik meremas-remas payudaranya, sampai tiba-tiba tubuh Tante Stella mengejang kembali. Astaga, ternyata dia orgasme yang kedua kalinya.

Dan kemudian kami berganti posisi, saya di bawah dan dia di atas saya. Posisi ini adalah idaman saya kalau sedang bersenggama. Dan ternyata posisi pilihan saya ini memang tidak salah, benar-benar saya merasakan kenikmatan yang luar biasa dengan posisi ini. Sambil merasakan gerakan naik-turunnya pinggul si Tante, tangan saya tetap sibuk meremas payudaranya lagi.
“Oh… oh… nikmat sekali Rudy..!” teriak si Tante.
“Tante… saya kayaknya sudah mau keluar nih..!” kata saya.
“Sabar yah Rud… tunggu sebentar lagi, Tante juga udah mau keluar lagi nih..!” jawab si Tante.
Akhirnya saya tidak kuat menahan lagi, dan keluarlah cairan mani saya di dalam liang kemaluan si Tante, begitu juga dengan si Tante.
“Arghhh..!” teriak Tante Stella.

Tante Stella kemudian mencakar pundak saya, sementara saya memeluk badannya dengan erat sekali. Sungguh luar biasa rasanya, otot-otot kemaluannya benar-benar meremas batang kemaluan saya.
Setelah itu kami berdua letih, tanpa disadari kami telah sejam bersenggama, saya akhirnya bangun. Saya memakai baju saya kembali dan menuju ke ruang keluarga. Ketika melihat Tante Stella dalam keadaan telanjang menuju ke dapur, mungkin dia sudah biasa seperti itu, entah kenapa, tiba-tiba sekarang giliran saya yang nafsu melihat pinggulnya dari belakang. Tanpa bekata-kata, saya langsung memeluk Tante Stella dari belakang, dan mulai lagi meremas-remas payudaranya dan pantatnya yang montok serta menciumi lehernya. Tante pun membalasnya dengan penuh nafsu juga. Tante langsung menciumi bibir saya, dan memeluk saya dengan erat.

“Ih… kamu ternyata nafsuan juga yah anaknya..?” kataya sambil tertawa kecil.
“Agh… Tante bisa aja deh..!” jawab saya sambil menciumi bibirnya kembali.
Karena sudah terlalu nafsu, saya mengajaknya untuk sekali lagi bersenggama, dan si Tante setuju-setuju saja. Tanpa ada perintah dari Tante Stella, kali ini saya langsung membuka celana dan baju saya kembali, sehingga kami dalam keadaan telanjang kembali di ruang keluarga. Karena keadaan tempat kurang nyaman, maka kami hanya melakukannya dengan gaya dogie style.
“Um… dorong lebih keras lagi dong Rud..!” desahnya.
Semakin nafsu saja saya mendengar desahannya yang menurut saya sangat seksi. Maka semakin keras juga sodokan saya kepada si Tante, sementara itu tangan saya menjamah semua bagian tubuhnya yang dapat saya jangkau.

“Rud… mandi yuk..!” pintanya.
“Boleh deh Tante, berdua yah tapinya, terus Tante mandiin saya yah..?” jawab saya.
Akhirnya kami berdua yang telanjang menuju ke kamar mandi. Di kamar mandi saya duduk di atas closed, dan kemudian saya menarik Tante Stella untuk menciumi kemaluannya yang mulai basah kembali. Dan Tante mulai terangsang kembali.
“Hm… nikmat sekali jilatanmu Rud… agghhh..!” desahnya.
“Rud… kamu sering-sering ke sini Rud..!” katanya dengan nafas memburu.

Setelah puas menjilatinya, saya angkat Tante Stella agar duduk di atas saya, dan batang kemaluan saya kembali dibimbingnya masuk ke dalam lubang kemaluannya. Kali ini rasa nikmatnya lebih banyak terasa. Goyangan si Tante yang naik-turun yang makin lama makin cepat membuat saya akhirnya “KO” kembali. Saya mengeluarkan air mani ke dalam lubang kemaluannya. Tante Stella kemudian menjilati kemaluan saya yang sudah berlumuran dengan air mani, dihisapnya semua sampai bersih. Setelah itu kami mandi bersama.

Setelah selesai mandi, saya pamit pulang karena baru tersadar bahwa perbuatan saya amat berbahaya bila diketahui oleh Bapak Gatot, Indah teman sekampus saya, apalagi Noni murid saya itu. Sampai sekarang kami masih sering bertemu dan melakukan persetubuhan, tetapi tidak pernah lagi di rumah, Tante memesan kamar hotel berbintang dan kami bertemu di sana.


TAMAT

https://goo.gl/xmNKW7